“Menulis adalah sebuah keberanian”, begitu kata Pramoedya Ananta Toer. Ya, ku rasa begitu! Aku sangat setuju! Karenanya aku menulis agar miliki keberanian. Berani untuk menyampaikan apa yang tak dapat kukatakan dengan mudah karena berbagai alasan. Berani untuk menyatakan apa yang tersimpan dalam pikiran. Berani untuk menceritakan kecamuk hati dan perasaan.

Rasa Cemas, khawatir, takut, malu, atau rasa lainnya bercampur baur dan timbul setiap kali hendak mulai menulis. Butuh keberanian untuk menakklukkannya. Bagaimana jika yang ditulis nanti akan membuat orang lain tak nyaman, meski tidak bermaksud demikian. Bagaimana kalau orang lain tak suka lalu merespon yang tidak-tidak. Takut membuat kesalahan, bahkan malu, kalau orang lain menilai tulisan kita buruk kualitasnya, tidak layak untuk dibaca. Seolah sedang menceritakan aib diri sendiri saja.

Tidak mudah pastinya menghalau itu semua. Hanya mereka yang berani saja! Berani memulai. Berani menerima segala konsekuensi atas apa yang ditulisnya. Berani memaksa diri sendiri untuk terus mengembangkan kemampuan menulisnya. Termasuk berani mengikuti tantangan untuk menulis setiap hari seperti yang dilakukan banyak guru hebat Indonesia bersama Gurusiana ini. Yuk Berani!

Rcnani