Rochani Handayani

Menjadi guru adalah cita-cita sejak kecil. Berharap dapat memberikan inspirasi bagi tunas-tunas muda harapan bangsa. Agar mereka dapat mengembangkan segenap pot...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yuk Peduli, Hemat Energi!
Tantangan menulis hari ke 31

Yuk Peduli, Hemat Energi!

Empat tahun lalu, tepatnya di bulan Juli 2016, sekolah kami mendapat sebuah undangan untuk mengikuti lomba hemat energi sekolah dan rumah dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Saat itu, yang terpikir adalah satu. Wah, mesti ikut lomba ini. Sebuah kesempatan yang bagus sekali. Bukan sekedar event lombanya, tapi nilai yang diusung oleh lomba ini, untuk berhemat, jangan mubadzir! Seperti ajaran agama kami yang tertulis dalam kitab suci.

Ajang lomba ini dapat menjadi sebuah motivasi bagi kami dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan, membangun kebiasaan hemat, khususnya hemat energi listrik, dan membentuk karakter peduli. Apalagi sekolah kami adalah sekolah yang didesain tidak hemat energi. Penggunaan energi listrik yang luar biasa tinggi. Ketergantungan yang amat sangat terhadap energi listrik, sehingga bisa dikatakan tanpa listrik aktivitas pembelajaran nyaris terhenti. Kalaupun tetap dilaksanakan, maka sangat tidak efektif dan efisien.

Kami berharap event lomba dapat membuat kami belajar tentang managemen energi, menerapkannya dalam kegiatan kami sehari-hari, menjadi sekolah yang peduli terhadap penggunaan energi. Adapun target lomba adalah mampu mengurangi penggunaan listrik di sekolah dan rumah sebanyak 10% dalam waktu tiga bulan.

Untuk menghemat energi ini, kami lakukan 3M. Apa saja 3M tersebut?

1) Matikan lampu yang tidak perlu, terutama jika cahaya matahari cukup atau tidak ada orang dalam ruangan.

2) Mengatur suhu AC ruangan 25 - 27 derajat Celcius. AC adalah komponen peralatan listrik yang membutuhkan energi sangat besar. Setiap 1 derajat Celcius penggunaan energinya sebesar 6%. Semakin dingin, semakin besar energi yang dipakai. Selama AC menyala, maka pintu dan jendela harus tertutup dengan rapat.

3) Mencabut kabel yang tidak digunakan. Kabel yang tetap terhubung akan tetap mengalirkan energi. Sebagai ilustrasi, sebuah charger handphone yang biasanya sering kita biarkan menempel setelah digunakan, jika satu wilayah jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) lupa mencabut kabel charger handphone mereka, maka energi yang terbuang berjumlah 96.000 Kwh. Dan jumlah tersebut cukup untuk menerangi 755 buah rumah dalam sebulan. Luar biasa bukan?

Begitu sederhananya 3 cara menghemat energi ini. Awalnya sempat membuat kami tidak yakin bahwa cara tersebut akan efektif diterapkan di sekolah kami yang sangat boros energi. Meskipun demikian, kami tetap melaksanakannya secara konsisten. Kami juga gencar melakukan kegiatan sosialisasi program hemat energi ini kepada berbagai kalangan. Target sosialisasi program kami bagi menjadi 3, yaitu siswa dan guru di lingkungan sekolah sendiri, siswa dan guru di sekolah lain, serta orang tua dan masyarakat umum.

Kami mengemas program hemat energi dalam bentuk kegiatan lomba-lomba. Ada lomba hemat energi antar kelas yang berupa pencatatan pelaksanaan 3M di tiap kelas oleh para pahlawan energi secara rutin setiap hari, kegiatan lomba menulis artikel hemat energi, lomba membuat poster hemat energi, lomba membuat jingle hemat energi, serta lomba membuat puisi dan video hemat energi. Selain itu dalam melakukan program sosialisasi dan kampanye pesan hemat energi, kami sampaikan dalam bentuk performance seperti musikalisasi puisi dan parade pantun agar menarik dan pesannya tersampaikan dengan baik.

Program hemat energi ini juga menjadi bagian dari kegiatan belajar formal di kelas, terintegrasi dengan pelajaran terkait. Seperti menulis puisi hemat energi pada mata pelajaran bahasa Indonesia, membuat poster hemat energi pada mata pelajaran Art, lomba membuat jingle hemat energi pada mata pelajaran musik, lomba membuat video hemat energi pada mata pelajaran ICT. Kami berupaya agar seluruh siswa di sekolah dapat berpartisipasi dalam setiap kegiatan lomba hemat energi ini.

Sebulan pertama pelaksanaan lomba hemat energi kami ikuti, ternyata hasilnya sungguh di luar dugaan kami semua. Gerakan hemat energi 3M yang kami lakukan setiap harinya mampu menurunkan penggunaan listrik sekolah secara signifikan, sebesar 5.188 Kwh. Dari penggunaan sebesar 18.860 Kwh di bulan Agustus 2016, turun menjadi 13.672 Kwh di bulan September. Sebuah penurunan yang luar biasa, melebihi target yang ditentukan, yaitu sebesar 27,5%!

Pencapaian ini sungguh sebuah motivasi besar bagi kami bahwa tak ada usaha yang sia-sia. Mendorong tekad kami semua untuk melanjutkan program hemat energi yang sudah dilaksanakan ini menjadi sebuah kebiasaan, budaya sekolah agar terbentuk karakter peduli, hemat energi! Di akhir lomba, kami berhasil menurunkan penggunaan energi sebesar 5.321 Kwh atau sebesar 28,48%! Jumlah energi yang sangat besar, dapat digunakan untuk menerangi 41 buah rumah dalam sebulan!

Prosentase penurunan energi listrik yang kami gunakan serta program-program hemat energi yang kami laksanakan tersebut akhirnya berhasil membawa sekolah kami menjadi juara 3 sekolah hemat energi. Sungguh di luar dugaan kami. Membuktikan bahwa sebuah kebiasaan baik yang dilakukan pasti akan mendatangkan kebaikan yang lain.

Meskipun lomba telah selesai, kami tetap konsisten melanjutkan program hemat energi yang sudah kami lakukan. Kebiasaan baik harus diteruskan! Kami tetap menerapkan lomba efisiensi antar kelas, berupa kegiatan mematikan lampu saat istirahat dan saat sholat, mengatur suhu AC menutup pintu dengan rapat pada saat AC menyala, mencabut kabel yang tidak digunakan, serta mengatur suhu AC.

Kami kemudian mengikuti lomba yang sama di tahun 2017. Berbekal pengalaman lomba di tahun sebelumnya, kami semakin kaya program. Selain program-program yang sudah biasa kami lakukan di sekolah, kegiatan sosialisasi hemat energi yang kami siapkan bahkan menjangkau lebih banyak orang. Selain kepada siswa di sekolah-sekolah, juga pada masyarakat umum, ibu-ibu pengajian, para bapak dan ibu anggota TNI, guru-guru, para pedagang, pemilik usaha, dan lain-lain. Media sosial dan teknologi turut membantu memudahkan upaya penyampaian pesan hemat energi. Kegiatan sosialisasi dan kampanye tidak hanya merupakan bagian dari kegiatan meng-edukasi, menyebarkan pesan kebaikan, bentuk kepedulian, tapi juga bagian dari membangun kemampuan komunikasi, kepercayaan diri, serta public speaking anak-anak.

Hasilnya, kami berhasil menjadi juara 1 sekolah hemat energi di tahun 2017. Dan prestasi ini adalah penguat tekad untuk tak berhenti sampai di sini. Tetap konsisten menjalani program hemat energi di rumah dan di sekolah kami. Meng-edukasi lebih banyak orang lagi agar peduli untuk hemat energi, melakukan 3 cara sederhana tapi sangat berarti.

Ini bukan tentang lombanya. Lomba hanyalah jalan untuk memotivasi, membangun karakter peduli. Bahwa hemat energi adalah tentang kepedulian kita bersama. Bahwa sumber daya yang digunakan membangkitkan listrik masih bergantung pada minyak dan gas, bahan bakar fosil yang semakin terbatas ketersediaannya.

Menghemat energi, berarti memikirkan generasi nanti. Selain itu, setelah 72 tahun Indonesia merdeka, masih ada 2.519 desa yang gelap gulita, dan 12.000 desa lainnya yang terang sebagian saja. Bayangkanlah kehidupan mereka, saudara-saudara kita di belahan bumi Indonesia lainnya, terutama di wilayah Indonesia Timur, yang belum dapat menikmati listrik setelah 72 tahun Indonesia merdeka. Sementara listrik yang menerangi rumah-rumah dan sekolah kita, memenuhi kebutuhan kita setiap harinya, mempermudah kegiatan kita, berasal dari sumber daya yang sama milik seluruh bangsa Indonesia. Sungguh tak adil rasanya!

Dengan menghemat energi, kita bisa berbagi untuk mereka! Menyisihkan setiap watt energi yang bisa kita hemat bersama dari rumah-rumah dan sekolah kita tercinta, wujud syukur kita atas karunia Allah ta’ala. Hemat energi adalah cara kita berbagi tanpa kita sadari. Hidup tak hanya memikirkan diri sendiri. Yuk peduli, hemat energi!

Rcnani

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

26 Jun
Balas

Terima kasih Ibu

27 Jun

Mantap.. Terima kasih sudah mengingatkan.. Salam

26 Jun
Balas

Terima kasih Ibu

27 Jun

Mantap..Salam kenal

26 Jun
Balas

Terima kasih Ibu. Salam kenal juga...

27 Jun

Mantap..Salam kenal

26 Jun
Balas

hemat energi hemat uang...salam literasi

26 Jun
Balas

Setuju! Salam literasi!

27 Jun



search

New Post