Sabar dan ikhlas berteman dekat, seringkali berjalan bersama-sama. Secara etimologi sabar dari kata sobaro yang artinya menahan dan ikhlas dari kata khaalish yang artinya bersih/murni. Dengan demikian sabar dapat diartinya menahan diri dan ikhlas artinya tulus hati atau rela menerima.

Sebagai salah satu sifat manusia, sabar melekat erat pada kepribadian manusia . Dengan sabar manusia mampu menjalani hiruk pikuk kehidupan dunia yang bersifat sementara. Dengan sabar manusia mampu bertahan dalam hempasan badai kehidupan. Dengan sabar manusia berlayar mengarungi gelombang kehidupan. Betapa pentingnya sabar bagi kehidupan manusia.

Di abad 20 ini jarang sekali kita bertemu dengan sabar. Sabar kemana engkau pergi?. Dijalan lalu lalang kendaraan tidak sabar berebut memakai jalan. Pemakai jalan saling berkejaran ingin sampai tempat tujuan lebih dulu dibanding yang lain. Tidak jarang memaki sesama pemakai jalan, dengan mata melotot saling menyalahkan. Nyawa dipertaruhkan, tidak perduli keselamatan diri yang penting berjalan duluan. Itulah egoisme pemakai jalan karena ditinggal pergi sabar.

Sabar ke mana engkau bersembunyi? . Para orang tua tidak sabar merawat dan menantikan anaknya tumbuh dewasa. Anak mereka disuguhi tontonan untuk orang dewasa agar cepat dewasa sebelum waktunya. Anak mereka didandani ala artis dewasa untuk dapat memperoleh ketenaran dan keuntungan materi. Anak mereka dibelikan gadget, padahal mereka belum bisa menggunakan secara dewasa. Itulah keegoisan orang tua jaman modern karena ditinggal sabar.

Sabar kemana engkau berlari? . Para koruptor tidak sabar menerima jerih payah hasil kerjanya . Dengan segala cara mereka mengumpulkan harta, sampai sampai mempunyai istri minimal dua. Tendang kanan tendang kiri, tendang bawah tendang atas hanya demi materi. Tidak peduli diakhirat nanti yang penting happy. Itulah egoisme para koruptor karena ditinggal pergi sabar.

Sabar kemana aku harus mencari?. Para remaja tidak sabar menanti akad nikah tiba. Calon pengantin melakukan perkawinan secara sembunyi-sembunyi karena khawatir ditangkap satpam. Sebelum ijab qobul dilakukan anaknya lahir duluan. Para remaja terpaksa menjadi orang tua muda yang bonek alias bondo nekat. Padahal kehidupan pernikahan membutuhkan ilmu tentang pernikahan. Itulah keegoisan remaja bonek karena tidak bertemu sabar.

Sabar .....aku cari kemana-mana, ternyata sabarnya....tuh di gurusiana!. Betapa hebatnya guru-guru kita di gurusiana. Aku temukan kesabaran yang luar biasa ketika aku bergabung dengan rekan-rekan seprofesiku di gurusiana. Dengan sabarnya mereka belajar menulis, dengan sabarnya mereka membaca tulisan temannya, memfollow bahkan memberikan komentar untuk saling memotivasi. Yang tidak kalah pentingnya adalah kesabaran mereka dalam melakukan asah, asih, asuh melalui tulisan dan karya-karya mereka. Aku jadi terjangkit virus sabar dari bapak/ibu guru yang tergabung di guru siana. Dengan sabar dan telatennya aku merangkai kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf sampai akhirnya menjadi sebuah tulisan. Teruslah maju gurusiana, jadilah pelopor dan pengembang literasi bagi guru-guru Indonesia. Terima kasih kuucapkan dengan tulus kepada guru siana.