Ungkapkan semua yang ada di hati

Tak usah merasa minder dengan orang lain

Tiap penulis mempunyai style sendiri

Dan pada saat itulah sesungguhnya

Seorang penulis menjadi dirinya sendiri

Dimasmul Prajekan

Menulis bagi sebagaian besar orang adalah sulit. Bukan karena tidak punya ide. Namun seringkali untuk menyampaikan ide tersebut tidak tahu harus memulai darimana. Kalimat pembuka seperti apa yang cocok untuk mengawali rangkaian paragraf. Pemilihan diksi juga merupakan pertimbangan lain yang menjadi kendala untuk menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan.

Namun tentu saja hal tersebut tidak harus menjadi penghalang untuk menulis. Ada baiknya belajar dari kisah Ibnu Hajar Al Asqalani, yang pada awalnya merasa putus asa ketika menimba ilmu. Namun saat melihat tetesan air yang mampu melubangi batu yang keras, ketika itulah timbul kesadaran bahwa semua membutuhkan proses dan kesabaran.

Menulis pun membutuhkan proses dan kesabaran. Kesabaran ketika menumbuhkan kembali semangat yang tensinya sering melemah. Kesabaran ketika menyegarkan kembali ide-ide yang yang layu karena terlalu lama terpendam. Kesabaran ketika mengasah kembali ujung-ujung pena yang mulai tumpul.

Menulis adalah bentuk komunikasi yang elegan. Ungkapan hati yang terangkai dalam kata-kata tak bersayap mampu menembus dunia sampai ke ujung-ujungnya. Setiap coretan yang tersapu mampu merambah belahan dunia yang lain. Tiap pilihan kata yang tersurat mampu menghadirkan gradasi warna dunia yang berbeda, yang akan membawa pembacanya melanglang buana yang penuh imajinasi.

Maka menulislah. Apa pun. Karena menulis adalah sesuatu yang awesome.