Menulis dengan Hati
Kangen Menulis
Lama sudah tidak menulis diblog Gurusiana. Tapi bukan berarti aku melupakan. Bagi ku, menulis adalah cara ampuh dan jitu menurunkan kadar stress 😀. Menyalurkan beban dan ide yang bersarang di otak. Meluncur bagai air terjun. Kalau sudah tertuang dalam tulisan, otak menjadi ringan. Tak ada lagi beban yang menghimpit dada. Plong rasanya.
Menulislah segera, saat ide, gagasan, atau apalah- apalah yang menari-nari dalam pikiran. Segera tuangkan. Jangan menunda-nunda. Dikhawatirkan akan hilang, lenyap, karena tertimpa dengan kesibukkan yang lain lagi.
Menulis tidak hanya sekedar menulis. Menulis membutuhkan keterampilan. Ala bisa karena biasa. Tapi ingat, tanpa membaca, kita tak kan bisa menulis. Jadi membaca dan menulis merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Yuuuk membaca. Minimal membaca karya teman sendiri. Lalu kita coba buat resensi. Sebagai latihan. Seru bukan?.
Nah mudah-mudahan, guru jaman now, bukan hanya sekedar bisa mengajar, tetapi juga bisa menulis banyak hal tentang dunia pendidikan.
Alhamdulillah, sejak ikut pelatihan menulis, Maret 2017 bersama MediaGuru, sudah memiliki karya dua buku tunggal dan 9 buku antologi.
Kunci: Terus berlatih. Menulis setiap hari.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bu Roha, keren deh
Bu Roha, keren deh
Terima kasih, Bunda Rom. Kita berdua lahir dari gemblengan MediaGuru. Alhamdulillah ya, sesuatu banget. Karyanya banyak, medianya satu
Sepertinya kita bersamaan ya ikut pelatihan Mediaguru. Tapi saya baru 3 buku tunggal, 10 buku antologi.
Keren, Bunda Nur. Sudah tiga buku tunggal , 10 antologi. Luar biasa.
Ya, MediaGuru.