Rohayati

Namaku Rohayati, Lahir di Jakarta, Seorang guru geografi di SMAN 1 Tanjungpandan, alumni IKIP Jakarta atau UNJ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gemuruh Asa Hitam Putih (episode 23)

Gemuruh Asa Hitam Putih (episode 23)

Tantangan Hari ke 226

#tantanganGurusiana

#menuju-365

Gemuruh Asa Hitam Putih (episode 23)

Langsung motor kuparkir di halaman Unit Gawat Darurat, kebetulan dokter jaga saat itu dr. Heru Aditya, SPOG seorang dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) di RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan. Untuk beberapa saat Jia diperiksa oleh dokter ahli kandungan tersebut, aku mendampingi istriku saat pemeriksaan.

“Bagaimana, dok?”, tanyaku.

“Apakah masih bisa terselamatkan?”, tanyaku pula penuh kekhawatiran.

Dokter masih memeriksa denyut jantung janin. Mengingat usia kehamilan baru memasuki 9 minggu maka bisa jadi hambatan untuk mendengar detak jantung janin. Lantas dr. Heru bertanya pada Jia,

“seberapa banyak darahnya dan apakah keluar gumpalan atau sesuatu yang keras ?”, Aku melihat Jia terdiam beberapa saat, sepertinya mengingat sesuatu, tak lama Jia menggelengkan kepalanya dan berkata,

“Rasanya tak ada gumpalan yang keluar,dok", jawab Jia.

Setelah itu dokter melakukan USG, lalu dokter Heru Aditya, SPOG memberitahukan hasilnya. Ternyata si janin masih hidup,

"Alhamdulillah ...", sebutku dan Jia bersamaan.

Aku dan Jia baru bisa tenang. Rupanya perdarahan yang dialami Jia dikarenakan plasenta yang ada di bawah alias plasenta previa. Jia mengalami Plasenta Previa. Jadi jika plasenta masih berada di bawah dan menutupi jalan lahir, akan rentan keluar flek, saat si ibu hamil banyak bergerak.

Dokter menyarankan Jia yang mengalami flek atau perdarahan akibat plasenta previa untuk bedrest. Namun karena darah masih keluar terus, Jia diharuskan istirahat total di ruang perawatan rumah sakit. Hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan pemantauan perkembangan janin. Kemudian dengan menggunakan gatch bed, dua orang perawat membawa Jia ke ruang Keremunting no.6 di lantai 2. Bedrest, tidak ada yang lain.

Para perawat itu menata bantal dan menginstruksikan kepada Jia agar kaki dinaikkan, sejajar dengan dada dan kalau sudah agak enak baru boleh duduk bersandar. Tapi kalau misal nge-flek lagi ya berarti harus bedrest lagi dengan posisi yang telah diinstruksikan.

“Suster, apakah letak plasenta yang di bawah masih bisa naik ke atas”, tanya Jia kepada perawat, lalu salah satu perawat tersebut menjawab,

“Insha Allah masih bisa, karena seiring usia kehamilan yang semakin bertambah, plasenta di bawah masih bisa naik. Meskipun ada pula ibu hamil yang hingga menjelang kelahiran, plasentanya masih di bawah. Kalau seperti itu solusinya harus operasi caesar. Tapi tak usah khawatir, ya!. Kita berdoa saja pada Allah SWT, semoga akan baik-baik saja dan dilancarkan persalinannya, aamiin.

“Aamiin”, jawab Jia

“Terimakasih suster, penjelasannya”, sambung Jia.

“Sama-sama, kami tinggal dulu ya”, aku dan Jia menganggukkan kepala bersamaan.

Sepeninggal perawat itu, aku duduk di samping Jia. Aku merasakan isteriku tengah dilanda kesedihan yang mendalam. Ku kecup keningnya dan ku raih tangannya lalu ku kecup serta kugenggam erat . ku lihat ada senyum tersungging dibibirnya.

Tiba-tiba terdengar nada dering dari gawai jadulku. Siapa gerangan yang menelepon ...?

Tanjungpandan, 21 Oktober 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ikutan deg-degan. Alhamdulillah ditunggu baby yang sipit berkulit sawo matang. He.he...

21 Oct
Balas

Iya bu Marni,

13 Nov

Iya bu Marni,

13 Nov

Iya bu Marni,

13 Nov

Iya bu Marni,

13 Nov

Iya bu Marni,

13 Nov

Iya bu Marni,

13 Nov

Iya bu Marni,

13 Nov

Mantap, lanjut

26 Oct
Balas

Trims pak

13 Nov

Trims Admins

21 Oct
Balas

Wow cerita yg telusuri makin seru dan asyiek dibaca sambil minum teh talua + jadi penasaran mengikuti kelanjutannya...... Sukses nd sehat slalu, mbak..... Lanjutkan...!

21 Oct
Balas

Terimalasih suportnya yang super duper, sehat dan sukses selalu buat Uda sekeluarga

21 Oct

Terimalasih suportnya yang super duper, sehat dan sukses selalu buat Uda sekeluarga

21 Oct



search

New Post