Rohayati

Namaku Rohayati, Lahir di Jakarta, Seorang guru geografi di SMAN 1 Tanjungpandan, alumni IKIP Jakarta atau UNJ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gemuruh Asa Hitam Putih(episode 27)

Gemuruh Asa Hitam Putih(episode 27)

Tantangan Hari ke 235

#tantanganGurusiana

#menuju-365

Gemuruh Asa Hitam Putih(episode 27)

Adzan Subuh berkumandang sayup terdengar, membangunkan aku dan Jia dari lelap. Masih dipembaringan. Tangan kami masih saling genggam. Mata kami saling memandang. Kulihat senyum manis isteriku, membuat matanya yang sipit makin terlihat hanya segaris. Mata sipitnya itu aku suka. Hidung dan bibirnya yang mungil itu aku suka, rambutnya yang panjang hitam dan lurus sebahu, aku suka. Pipinya yang kuning tirus aku juga suka. Jia, apa yang kau miliki, aku menyukainya. Belum pernah aku merasakan rasa ini sebelumnya. Aku begitu mencintaimu, Jia isteriku.

Aku bangkit, dan duduk di tepi pembaringan, tangan Jia yang masih kugenggam, lalu ku cium. Lanjut ku kecup keningnya, kulihat matanya terpejam sambil senyumnya tersungging di bibir. Lalu Jia berbisik lirih,

“Bang, aku bahagia mendampingimu”, katanya.

“Abang tidak perlu menyangsikan cintaku”, tandasnya lagi.

Aku menganggukkan kepala, sambil kukecup sekali lagi tangannya, lalu kuusap perutnya dan kukecup pula perutnya yang terlihat semakin membesar,

“Dedek jangan nakal, ya”, bisikku di perut Jia.

“Yang sayang kan umak”, kataku sambil terus membelai perutnya.

“Aduh ...!”, tiba-tiba Jia memekik.

“Kenapa, sayang?”, tanyaku

“Si dedek menjawab pertanyaan ayah, dengan tendangan mengagetkan”, jawab Jia.

Terus kuelus perutnya, memang ada gerakan-gerakan lincah terlihat dari perutnya yang bergerak-gerak. Ah ... rasanya ingin sekali aku cepat menggendongnya.

Adzan subuh sudah beberapa saat berlalu. Aku segera bangkit dan kujulurkan tanganku untuk membantu Jia bangkit. Lalu kami segera menuju ke sumur, mandi dan menunaikan sholat Subuh bersama.

Umak sudah bangun dari tadi. Beliau lanjut memasak air untuk membuat minuman teh hangat. Biasanya umak juga memasak air untuk mengisi termos. Memasak airnya dengan menggunakan kayu bakar, karena sekaligus untuk menghangatkan kaki dan tubuhnya di pagi subuh yang dingin. Lalu lanjut mentanak nasi untuk sarapan. Biasanya Jia yang masak sayur serta lauknya, namun umak menyarankan agar umak saja yang masak, karena kondisi Jia yang sudah hamil besar.

Belum sempat umak memasak sayur dan lauk. Terdengar suara dari luar memanggil Jia.

“Permisi .., Jia ... Oo Jia”, sapa dari luar.

“Mama ..., suara mama, bang!”, kata Jia. Terlihat raut wajah Jia yang sumringah, dia lalu menuju ke depan dan membuka pintu,

“Mama ...”, pekiknya senang.

“Jia, sayang, Kau baik-baik saja, nak?”, tanya Ny. Fang Yin sambil memeluk anak kesayangannya.

“Alhamdulillah, baik Ma”, jawab Jia.

“Pagi-pagi mama datang ada apa, ma?”, tanya Jia pula.

“Mama membawa sarapan untukmu. Ada rendang sapi kesukaanmu, sambal goreng ati dan kentang. Mama juga bawakan kue ulang tahun dan buah-buahan untukmu. Supaya kau juga ikut merasakan masakan yang terhidang di pesta ulang tahun perkawinan mama dan papa. Mak, Bari, makan juga ya”, kata ny. Fang Yin menjelaskan panjang lebar dan meminta umak dan Bari untuk makan juga masakan yang dibawanya.

“Jia ingat kalau kemarin ulang tahun perkawinan mama dan papa. Selamat ulang tahun perkawinan perak ya, ma, semoga mama dan papa senantiasa sehat dan bahagia”, kata Jia memberi ucapan kepada mamanya.

“Terimakasih, sayang!, tapi mama tidak bisa lama, karena abang dan adik-adikmu berangkat pagi ini, tadi mereka tengah sarapan, saat mama tinggal ke sini”, kata Ny. Fang Yin.

“Mama pulang dulu ya, permisi mak, Bari”, pamit Ny. Fang Yin. Dijawab oleh umak dan Bari dengan anggukan kepala dan tubuh membungkuk menghormati tamu yang juga besan umak.

Sebelum pulang, Ny. Fang Yin membisikkan di telinga Jia,

“Ini semua, atas suruhan papamu”, bisik Ny. Fang Yin. Ada senyum bahagia terlihat dari raut wajah Jia.

Ny. Fang Yin masuk ke fortuner kesayangannya, diantar tatapan mata Jia, Bari dan umak, sampai menghilang di kelokan jalan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Gimanapun orang tua ttp ingat dgn anak.

30 Oct
Balas

Terimakasih bu Nora cantik, pagi ini dingin keh di batu itam?

30 Oct

Terimakasih para Admin, sehat selalu ...

30 Oct
Balas

tetap semangat menulis...

30 Oct
Balas

Terimakasih pak Siswandi, MM.

31 Oct



search

New Post