Resti E

Lahir di Sukabumi 46 tahun yang lalu. Di sebuah desa terpencil di ujung selatan Kabupaten Sukabumi. Menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri Sindanghayu p...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siapakah Mereka?

Siapakah Mereka?

Nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahuwata'ala sungguh besar bagi setiap hamba-Nya yang senantiasa ikhlas menjalani segala kehendak-Nya. Karena terkadang hal yang baik menurut kita, belum tentu baik di mata Allah. Terkadang kita kecewa dengan yang kita alami. Itu sebetulnya manusiawi. Karena sudah menjadi fitrah manusia selalu merasa tidak puas. Tapi paling tidak cepatlah bangkit dari kekecewaan dan ketidakpuasan yang kita dapatkan. Yakinlah bahwa itu jalan terbaik yang Allah berikan kepada kita.

Seperti yang saya alami beberapa tahun yang lalu. Pada awalnya saya merasa kecewa berat dengan takdir yang Allah berikan waktu itu. Saya merasa dibuang ke tempat yang sangat jauh. Tapi saya cepat sadar dan bangkit dari keterpurukan. Saya terima semua keadaan dan menjalaninya tiap hari dengan benar-benar ikhlas. Sehingga hari-hari dirasakan penuh dengan kebahagiaan dan tanpa beban.

Hadiah kesabaran ternyata "terpampang nyata" kalau menurut Syahrini. Ada anugerah yang begitu besar dan maha dahsyat buat saya. Saya mendapatkan kesempatan mengunjungi Baitullah untuk menunaikan ibadah umroh sebagai riward dari pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sungguh sesuatu yang sangat luar biasa yang saya alami dalam hidup ini.

Menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di kota Makkah membuat seluruh badan saya terasa kelu. Tiada daya dan kekuatan kecuali air mata bahagia yang berbicara, menguntaikan ucapan tasbih dan do'a atas segala nikmat-Nya. "Subhanallah.. Allahuakbar... Ya Allah, kuserahkan seluruh jiwa ragaku kepada-Mu. Betapa besar nikmat-Mu Ya Rabb... ." Hatiku terus berbicara, tetesan embun dari mata saya deras mengalir tiada henti. Hampir sepuluh menit saya bersimpuh di halaman Masjidil Haram. Tanpa memperdulikan lalu lalang dari semua orang di sekeliling.

Di hari pertama dan hari ke dua, saya belum berani untuk mendekati Hajar Aswad. Maksud hati sudah menggebu, namun rasa was-was menghantui. Takut terseret dan terjatuh karena banyaknya jamaah yang sedang tawaf. Jadi saya pun menjalankan tawaf sambil mencari jarak aman.

Pada malam ke tiga, semenjak di kamar hotel saya sudah bertekad kalau malam itu saya harus bisa mencium Hajar Aswad. Sekitar jam dua dini hari saya berangkat berjalan kaki di dampingi suamiku tercinta, menuju ke Masjidil Haram.

Di depan Ka'bah sudah penuh dengan jamaah. Semua berusaha untuk mendekati Hajar Aswad untuk menciumnya dan menunaikan shalat sunat dua raka'at di depan pintu Ka'bah. Sebelum tawaf, saya menunaikan shalat sunat tahajud dulu. Selang satu menit duduklah di sampingku seorang wanita yang seumuran denganku. Dilihat dari parasnya, saya yakin kalau dia orang Indonesia. Lalu saya beranikan diri untuk menyapanya, eh.. ternyata betul beliau berasal dari Jawa Tengah. Beliau berbicara padaku, "kalau ingin bisa mencium Hajar Aswad dengan mudah, silahkan shalat sunat dulu dua raka'at, niatkan dalam hati memohon kepada Allah agar diberi kemudahan." Saya menganggukan kepala padanya sambil tersenyum. "Bolehkah saya minta tolong menjaga tas saya?" tiba-tiba beliau bertanya seraya memohon padaku. "Saya ingin tawaf dulu" tambahnya. "Oh ya, bisa mbak.. silahkan" jawabku sambil mengambil tasnya dan disimpan di depanku.

Kurang lebih setengah jam beliau kembali dan duduk di sampingku. Giliran saya yang pamitan padanya. "Mbak saya tinggal dulu ya, saya pun ingin bertawaf" tanpa menunggu jawabannya saya bamgkit berdiri dan menghampiri suamiku yang duduk berdzikir tidak jauh dariku.

Kami mulai bertawaf. Di awal putaran kami mengambil sebelah luar. Tapi seiring dengan bertambahnya putaran mengelilingi ka'bah, kami semakin merapat dan mendekati Hajar Aswad. Pada putaran ke empat, pada saat mulai berdesakan, tiba-tiba ada dua orang memanggilku. "Ibu dari Indonesia ya? Ayo ke sini saya bantu" katanya sambil menarik tanganku. Anehnya saya sendiri tidak bertanya siapa mereka berdua, berasal dari mana. Saya langsung mengikuti kata-katanya. "Ayo pegang tangan saya bu.. buka kaos kakinya supaya tidak licin. Dan ikuti saya, jangan lupa bersholawat terus bu" Lagi-lagi saya pun mengikuti segala perintahnya. Kami berdua di bimbingnya untuk merapat ke dinding Ka'bah. Harum semerbak yang ditebarkan kain penutup Ka'bah menambah semangat untuk segera bisa memcium Hajar Aswad. Ketika sudah pas berada di depan Hajar Aswad, kedua orang tersebut menyuruh kami untuk segera mencium Hajar Aswad secara bergantian. Alhamdulillah saya berkesempatan dua kali untuk mencium Hajar Aswad.

Belum sempat kusadari keberadaanku di tempat itu, tiba-tiba tubuhku terasa melayang, seketika sudah berada dipinggir dan kaki sudah menginjak lantai. Saya terhenyak sesaat, ada perasaan haru dalam hati. Dua orang yang membantu saya tadi menghampiri seraya berkata,"ibu silahkan shalat sunat dulu dua raka'at." Saya menganggukan kepala dan segera melaksanakannya. Namun sebelumnya tak lupa saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada mereka.

"Siapakah mereka?" pertanyaan itu masih selalu ada dalam benak saya sampai sekarang. Yang jelas mereka berdua telah menolong, membimbing saya hingga keinginan saya untuk dapat mencium Hajar Aswad terwujud malam itu.

Terimakasih Ya Rabb.. atas segala nikmat dan anugerah yang telah engkau berikan. Semoga hamba-Mu ini selalu bersyukur pada-Mu selamanya. Amin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ما شاءالله

20 Mar
Balas

Terimakasih bu..

20 Mar
Balas



search

New Post