Rokhayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dompet Coklat Tua 2

Aku terbangun ketika azan subuh berkumandang. Mataku masih berat, aku masih ogah-ogahan turun dari tempat tidurku. Tiba-tiba aku teringat dompet coklat tuaku. Oh dompet, dimana gerangan kau berada. Bergegas aku turun dari tempat tidur. Segera kutunaikan kewajibanku pada Sang Khalik. Aku berpasrah dalam doa. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan keberkahan dan rezki yang berkah pada orang-orang terkasihku. Kututup doa dengan renungan sesaat. Terimakasih Allah karena pagi ini masih dilimpahkan kesehatan.

Aku segera bergegas ke dapur. Pekerjaan biasa yang akan kujalani dengan ikhlas, berharap pahala setiap pagi karena sejatinya mudah mencari pahala di rumah. Aku sibuk bergerak kian kemari menyiapkan sarapan pagi. Usai sudah ketika jarum jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Aku segera menyiapkan diri menyongsong tanggungjawab berikutnya kepada negeriku tercinta. Tidak lupa menyiapkan anak perempuanku pergi sekolah. Ia harus terlihat bersih dan rapi jali, juga bugar dengan sarapan pagi. Mengantar sekolah adalah tugas suami. Tidak akan terkejar olehku jika harus aku yang mengantar. Di dalam benakkku masih diselimuti pertanyaan tentang keberadaan dompet coklatku. Kupacu kuda besi berwarna dominasi merah, yang tentunya usianya cukup tua (Aku masih menginginkannya menemani hari-hari ke sekolahku , masih berenergi, pikirku).

Sepanjang hari di sekolah aku berimprovisasi untuk tidak berinteraksi dengan spidol. Sedangkan pena aku masih punya yang lain di dalam laci meja kerjaku. Ini semua gara-gara dompet coklat tuaku yang hingga kini tak ku tahu keberadaannya.

Muridku senang saja ketika kuajak belajar dengan metode debat, tanpa harus menulis sesuatu di papan tulis. Aku terkagum-kagum sendiri dengan semangat dan kepintaran murid-muridku merangkai kata dan kalimat dalam debat. Pembelajaran kuakhiri dengan bahagia. Ada setangkup puas dalam hatiku. Ada binar bahagia dan puas dalam wajah muridku. Kusalami mereka satu persatu. Buk, besok debat lagi ya buk. Ucap salah seorang muridku. Ok, tapi tak boleh lari dari tema KD kita dan ingat data harus lengkap dan valid. Siap buk.

Seorang murid menyalamiku setelah lama menunggu antrian temannya. Terima kasih buk. Ucapnya. Aku hafal betul dengan siswaku yang satu ini dan memang satu-satunya siswaku yang selalu mengucapkan itu di setiap akhir pembelajaranku. Aku mengangguk pelan. Sama-sama nak.

Waktu pulang adalah moment kebahagiaan lainnya. Aku tidak munafik, ada rasa rindu ingin segera menemui malaikat kecil terkasihku di rumah. Sebelum sampai di pintu keluar gedung sekolah tidak lupa aku berbelok ke kanan, ke kantor TU. Ya, jangan lupa finger print. Ini penting sekali. Jika tidak ingin ada masalah di kemudian hari.

Sesampai di rumah aku sudah tidak menemui puteriku. Ia sudah pergi mengaji ke mesjid di kampungku. Akhirnya aku menemui ibuku. "Sudah pulang?" tanya ibu. "Sudah" jawabku pendek sambil duduk selonjor dan menyandarkan kepalaku di dinding. Tiba-tiba aku ingat dompet coklat tuaku. " Bu, ada lihat dompetku?"

"Tuh di atas tv"

" Alhamdulillah, siapa yang menaruhnya di situ?"

" Ya ibu lah kan kamu tinggalin aja di lantai situ" ibu menunjuk lantai tepat dimana Ia menemukan dompetku.

" Mengapa ibu tidak bilang ketika semalam aku mencarinya?"

"Nggak nanya sih.." jawab ibu tanpa bersalah

"Lagian yang naruh di situ siapa? Kan kamu"

Oh ibu,...betapa aku kelimpungan mencari dan memikirkan dompet itu. Tapi terimakasih ibu sudah menyelamatkannya. Semua memang salahku yang pelupa. Kuperiksa isinya. Alhamdulillah, aku masih bisa melanjutkan seminggu...Hehehe...😁

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul bunda.

07 Mar
Balas

Koreksi bund. Biar tau kurangnya

07 Mar

Wow! Keren!

07 Mar
Balas

Makasih pak. Koreksi pak biar tau kurangnya

07 Mar



search

New Post