Rokhayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengharu Biru

( Alumni MWC XVI Dharmasraya )

Malam yang diselimuti mendung, hawa panas membuatku gerah sehingga terpaksa sedikit mendekati kipas angin yang berdiri di pojok kamarku. Ya, sedikit saja. Sebab tubuhku tidak terlalu menyukainya. Ini semua karena sesuatu dalam dadaku terlalu sensitif untuk hawa dingin, lembab, dan berdebu. Aku terima itu sebagai " hadiah " di masa kematangan usiaku. Ku katakan demikian karena " hadiah " ini tidak kuterima di masa kecilku. Alhamdulillah untuk semua berkah di dalam hidupku.

Tidak perlu berlama-lama segera saja kumatikan mesin kipas angin itu. Suara guruh gemuruh di atas langit. Apakah akan hujan malam ini? Lalu mengapa suara jangkrik menggelitik malam yang mulai menyepi. Suara jam dinding yang berdetak seperti seirama dengan denyut nadiku. Aku tidak lagi mendengar pekik kehebohan anak-anak tetangga di sebelah rumahku yang memang berdekatan karena memang masih saudaraku, tetapi aku masih mendengar suara perbincangan anak perempuanku dengan ayahnya di dapur. Juga suara dari kotak ajaib bernama televisi milik ibuku. Keyakinanku seratus persen ibuku tidak sedang menonton televisi, tetapi justeru televisi yang menonton ibuku yang tergolek mesra sambil memeluk bantal kesayangannya. Ah, ibu... Di usia senjamu mungkin hanya televisi yang menjadi pelipur laramu setelah ayah lama meninggalkanmu. Semoga ibu sehat selalu seperti harapan ayah yang tersirat dalam gurat duka di setiap saat ibu menemani hari-hari penggugur dosa ayahku. Alfatihah buat ayah... (tergugu aku dalam pilu).

Kusandarkan tubuh subur namun rapuh ini di dinding kamarku. Aku menyendiri dalam kamar sepi ini untuk mencari inspirasi. Sejenak kupandangi foto masa gadisku yang sengaja kupajang di dinding dekat pintu keluar masuk kamarku sekedar menyemangatiku, bahwa aku pernah selangsing itu. Hahahay....!

Segera kusambar android di samping tempat tidurku. Kumasuki aplikasi notes dan kedua jempol tanganku mulai menari. Kutuliskan semua kisah yang telah kulalui hari ini dan dinamika dalam hidupku. Teringat olehku aktivitas hari ini di sekolahku. Mulai dari bangun tidur ragaku seperti remuk redam macam diinjak-injak seekor kuda, namun kupaksakan menunaikan kewajibanku sebagai ibu rumahtangga hingga aku tenang menuju sekolah tempatku melabuhkan tanggungjawab seperti janjiku pada negeriku. Upacara senin pagi menjadi begitu khusyuk pagi ini karena dilaksanakan siswa-siswi kelas XII yang merupakan upacara terakhirnya di masa SMA nya. Kuamati satu persatu wajah murid-muridku. Ada sejumput haru dalam hatiku. Ada secuil bangga dalam hatiku karena telah mengantarkan mereka mengejar asa di usia penuh gejolak. Aku menjadi mengharu biru manakala lagu kebangsaan berkumandang ada perih teriris dalam hatiku. Lagu penuh doa dan pengharapan untuk negeriku.

Lalu tiba-tiba aku teringat sebuah buku yang pernah kubaca buah karya penulis muda Indonesia " Robi Afrizan Saputera " kiriman mantan muridku Wandri Wahyudi. Dalam salah satu halamannya ia mengutip pendapat Ali bin Abi Thalib bahwa " Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah apa yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti " Aku juga teringat motivasi dan jalan yang telah memberi ruh bagi semangat menulisku, bahkan medianya. Ya, ia adalah MWC XVI Dharmasraya tercinta, yang mengingatkan komitmenku untuk menulis buku. Terimakasih semua inspirator dalam hidupku. Salam Litetasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bunda. Barakallah

05 Mar
Balas

Mantap...! Calon penulis produktif...

04 Mar
Balas

05 Mar
Balas

Opo iki jeng?

07 Mar

Malam pertamaku menulis di sampingmu

04 Mar
Balas

He he... Ayo bu Mimi. Kirim juga

04 Mar
Balas



search

New Post