Alhamdulillah terkirim........walau muter saja , Sobat.

SANG DERMAWAN (H-462)

Mbah Badrun terkadang tidak tahu bagaimana dengan pemikiran Lik Maun. Angannya yang suka mwlambung menjadikan tubuhnya tak kuat menanggungnya. Mungkin juga bisa karena pwngaruh dari istrinya yag memang berpendidikan dan berpengalaman luas. Putranya adalah satu-satunya anak yang bersekolah di perguruan tinggi favorit di kota. Menyusul temannya yang lain ikut juga bersekolah di sana. Pengalaman Bu Maun luar biasa ketika berdagang di pasar. Pasar merupakan pusat informasi yang sedang marak saat itu. Tidak hanya sepak bola dibahas pedagang pria, harga-harga naik juga selalu update, sampai pada berita-berita anak hilag dan pembunuhan juga, semua berkembang di sana. Para pedagang sambil menunggui dagangannya, mereka nembicarakan apa saja yang sedang up date saat itu. Ketimpangan sosial antara Lik Maun dengan istrinya sangat jauh sehingga sulit mengejarnya. Walau istrinya selalu menghargainya namun ada perasaan tertekan juga dibenaknya. Cuma tak ada tempat untuk curhat. Somad masih muda untuk menerima curhatannya. Belum layak mengkonsumsi madalahnya. Sementara Mbah Badrun kurang mengerti dunia luar. Selain urusan berkebun dan menanam Beliau tak mau tahu kemajuan di luar sana. Jadi tak aka nyambung dengan apa yang dipikirkan Lik Maun. Jadi Lik Maun mungkin memendamnya sendiri hingga menjadi penyakit itu.

tantangan hari ke-462

#tantangan menulis 365 hari di gurusiana

#tantangan menulis di Mediaguru Indonesia: Selasa 1 November 2022.