Bersyukur pagi ini saya bisa hadir pada pertemuan jajaran Badan Pembina Pondok Pesantren (BPP) MBS Wanayasa, Banjarnegara. Pertemuan kali ini sungguh luar biasa karena dilaksanakan 'mruput' yakni pukul 05.00 hingga 07.30.

Hal ini di luar kebiasaan karena ada pembinaan dari Ustaz Yunus (Pondok Imam Syuhodo, Sukoharjo). Ustaz Yunus yang tiba sebelum Subuh di pondok, salut dengan perkembangan MBS Wanayasa. Baik pembangunan fisik maupun perkembangan jumlah santri. Beliau berharap agar tren positif ini diikuti dengan perbaikan manajemen pesantren.

Sebelumnya, Ustaz Wahyudin selaku mudir pondok melaporkan sekilas pandang MBS Wanayasa. Pesantren yang dirintis sejak 2015 ini, sekarang mempunyai 117 santri pa/pi. Bahkan untuk tahun 2021 sudah ada yang inden 48 calon santri.

Asal santri tersebar dari beberapa kecamatan wilayah Banjarnegara. Ada yang dari Kecamatan Pandanarum, Kalibening, Batur, Pagentan, Pejawaran, Karangkobar, Banjarmangu, Banjarnegara, Sigaluh, Bawang, dan Wanayasa sendiri. Dari luar daerah ada yang dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jakarta, Yogyakarta, Cilacap, dan Pekalongan.

Lebih lanjut disampaikan Ustaz Wahyudin bahwa dalam pengelolaan MBS Wanayasa menerapkan 13 kunci keberhasilan yakni; membaca signal, keuar zona nyaman, membuat perangkap keterlibatan, terus berbuat tak sekadar berharap, sosialisasi tiada henti, respon pelayanan cepat, manfaatkan IT, adaftif ide terbuka dengan inovasi, introspeksi diri, menghadirkan masa depan, ikhlas taat sistem, dan transparansi akuntabilitas.

Pertemuan dilanjutkan dengan curah pendapat dan ditutup dengan membaca lafaz hamdallah.

#menulislagiR1. 123

#bna31102020