BOLEH JADI YANG KITA BENCI ITU YANG TERBAIK
BOLEH JADI YANG KITA BENCI YANG TERBAIK ۞ Oleh Rokhmat ------------- Di medsos FB, Watsap, tweeter, instagram dll di ramaikan dengan berita yang isinya di dominasi dengan politik yang tak lepas saling caci, hujat dan saling fitnah dan berbagai sindiran hemmm. Begitu dahsyat dan luar biasa efek dari momen menjelang pemilihan perebutan kursi dari tingkat Kabupaten hingga menduduki Kursi Istana Negara, acapkali yang berimbas yang sahabat enggan mau berjabat, yang saudara menjauh karena beda, yang teman menjadi lawan, yang tidak kenal boro-boro mau saling kenal, itu semua akibat dari saling merasa paling baik, merasa pinter, dan merasa paling bener. Bisoho rumongso bukan rumongso biso, belum tentu yang kamu anggap buruk dan kamu anggap paling bener itu terbaik bagi kita, wong itu hanya sebuah anggapan dari kita bukan ketetapan Allah dalam Ilmunya Allah Ta'ala, memangnya menduga itu mendapatkan hasil faedah apalagi terang-terangan memvonis dia salah. Lah wong saya, sampeyan dan kita itu bukan orang baik apa lagi merasa paling terbaik dan apa lagi ngaku muslim terbaik hadeuuuh jauh bener kenapa ..? saya sendiri kadang melakukan perkara baik namun masih di dominasi melakukan perkara yang dzolim (tidak menempatkan pada tempatnya) buruk atau maksiat Berbuat dan berkata baik butuh proses pembelajaran yang sangat panjang yang diikuti dengan praktek dan bahkan dalam proses praktek tak lepas bergandengan dengan cacian dan ujaran kebencian. Melakukan perkara baik beda sudut pandang dan metode, ada yang gak sepemikiran atau bahkan hingga menghujat kita gak terima eh kok diomong baik. So Guys mari kita coba muhasabah sejenak sudahkah kita bermanfaat untuk diri kita sendiri, sudahkan kita bermanfaat untuk keluarga, sudahkah kita bermanfaat untuk teman kita, sudahkah kita bermanfaat untuk tetangga kita, sudahkah kita bermanfaat untuk lingkungan sekitar kita begitu sangat banyak kelemahan dan kemunafikan kita selama ini bahkan kita justru kita lebih berharap manfaat apa yang saya peroleh dari Orang Tua, sodara kita, tetangga kita, atau lingkungan kita anda-anda sendirilah yang bisa menjawab...? Allah memberikan dorongan kepada kaum muslimin dengan mengatakan “Boleh jadi kalian tidak menyukai sesuatu, padahal ia amat baik bagimu“. Dengan firman Allah ini, kaum muslimin dibimbing kepada perspektif baru di dalam memandang masalah, dan pada sisi lain mereka disadarkan akan keterbatasan manusia di dalam memahami hakikat sesuatu. Yang dikira baik bisa berujung keburukan, dan yang dipandang buruk bisa berujung kebaikan. Kaidah Qur`ani ini bisa ditarik kepada kenyataan hidup manusia secara luas, termasuk dalam menyikapi apa yang kita percayai sebagai takdir. Di antara kita mungkin ada yang mengalami takdir yang buruk dan menyakitkan, sehingga dia kecewa, sedih, bahkan mungkin mengutuknya. Tapi ternyata takdir yang disangkanya buruk itu justru membawa kebaikan baginya di masa depan. Sebaliknya ada orang yang menginginkan sesuatu yang tampaknya baik, dan oleh karena itu dia berusaha mati-matian untuk mewujudkannya, tapi setelah dia berhasil mencapainya ternyata hal itu berujung kepada keburukan baginya. Dua orang yang bersaing memperebutkan jabatan kepala daerah dalam pilkada atau presiden, pasti masing-masing menginginkan kemenangan, karena kemenangan itulah yang dianggap baik baginya. Tapi benarkah kemenangan itu mesti baik dan kekalahan itu mesti buruk..? Tidak mesti. Kaidah “boleh jadi” tetap berlaku. Berapa banyak pemenang pilkada justru berujung pada penjara, sedangkan yang kalah malah sukses di bidang yang ditekuninya untuk kemanfaatan dirinya, keluarga, masyarakat, Negara dan Agama. Salam Ngopi Nusantara
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar