Oleh : Rokhmat Mahluk ada dua macam yaitu hayawan dan ghoiru hayawan artinya sama halnya kita dengan hewan, namun manusia tergolong hayawan natik (manusia yang berfikir) dan hayawan juga terbagi menjadi dua yaitu mukalaf dan mughmal. Mukalaf adalah manusia yang mendapatkan tugas dan mughmal yang tidak mendapatkan tugas. Manusia yang di beri kelebihan yaitu akal tentunya harus kita fungsikan aqal tersebut dengan sebaik-baiknya. Semua manusia pasti mempunyai tujuan yaitu ingin hidup bahagia baik bahagia di dunia maupun di ahirat, perlu di perjelas konteks bahagia tidak sama dengan lezat, nikmat, kaya, dan lainnya. Menurut teori sang pakar mbahnya ahli filsafat di berbagai bidang yaitu plato dan Al farabi terkait bahagia beliau berpendapat sama yaitu semua yang membuat bahagia itu baik, tapi apabila kebaikan tidak membuat kamu bahagia berati ada yang keliru dalam memahami perkara kebaikan dan tentunya semua mahluk tentunya yang di maksud adalah manusia yang berfikir atau hayawanun natik. "Siapa yang perhatian akan akhiratmu, sesungguhnya tak perhatian padamu dalam makna yang sesungguhnya," kata guru saya pada suatu waktu. Kata-kata ini lahir dari sebuah perenungan yang sangat dalam akan kesalahan fatal banyak manusia dalam mendefinisikan PERHATIAN. Kebanyakan manusia memaknai perhatian dalam hubungannya dengan perhatian duniawi, pemberian sejumlah uang atau bingkisan barang lainnya. Banyak yang langsung jatuh hati atau merasa tersanjung, merasa sangat di perhatikan jika diperlakukan secara khusus berkaitan dengan duniawi itu hingga muncul perasaan beban moral. Sementara orang yang selalu menasehati dalam urusan akhirat tidak diangap perhatian, bahkan dianggap sebagai pengganggu kebahagiaan pun merasa gak nyaman dengan orang tersebut. Kebahagiaan abadi itu adalah kebahagiaan akhirat. Ketenangan sejati itu adanya adalah saat sebelah kaki kita sudah menginjak tanah surga. Kebahagiaan di dunia ini adalah sementara saja dan tidak pernah sempurna karena sesungguhnya pasti ada rasa sakit, sedih dan derita selama hidup di dunia ini. Lalu bahagia yang manakah yang paling utama ? Penting untuk menyadari apa saja yang Anda inginkan dan apa saja yang akan membuat bahagia, sebab hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian hidup ke depannya. Apa saja yang akan membuat sedih dan bagaimana mengatasi hal tersebut jika sampai terjadi, sehingga tidak terpuruk dan roboh ketika sewaktu-waktu dihadapkan pada sebuah kesedihan yang dalam. Jika Anda menemukan orang yang selalu tulus menasehatimu dalam urusan akhirat, bersyukurlah dan gandenglah dia sepanjang hayat. Ini adalah tips jitu untuk selalu berada di jalan kebenaran. Semoga bahagia selalu. Kominfo BEM STAI HAS Salam Ngopi Nusantara