ROLA PUTRI

Lahir di Payakumbuh, 23 September 1978. Pendidikan terakhir S. 1 Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu pendidikan Universitas Negeri Padang Tugas ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pagi ini tak lagi seperti kemaren
Rindu suasana pagi kemaren

Pagi ini tak lagi seperti kemaren

Usai shalat subuh biasanya rumah langsung rame mengalahkan ributnya pasar ikan. Deeeeek liat kaos kaki abang??? Adek menjawab berteriak dari kamar mandi berusaha mengalahkan suara air yg jatuh dari kran, ituuuuu dibawah meja belajar adek, tak cukup sampai disitu kurang greget kalau tak ditambahin omelan yang sudah pasti tidak akan ngaruh sama sekali pada kebiasaan jelek abangnya yang kalau pulang sekolah melempar kaos kaki sembarangan, ibuuuuu odol habis, dari kamar ibu menjawab pencet aja yang kuat masih ada tu dek, apa buuuuu jawaban dari kamar mandi berlomba dengan berisiknya air kran. Ibu terpaksa mengulangi sembari menaikkan volume suara kira-kira sekuat pimpinan upacara memberi komando pada barisan. Begitulah gambaran suasana pagi dirumah kami setiap hari, kadang juga ditambahi adegan lempar-lempar handuk tak jarang ada adegan air mata segala. Setelah semua ritual pagi beres, abang sudah nangkring diatas motor nya, adek sudah dijemput ayah Hamid yang selalu ngantar adek kesekolah bareng kakak-kakak sepupunya, ibu juga sudah memanasin mesin mobil. Karena memang lokasi sekolah anak-anak tidak searah dan berjauhan, apalagi tempat ibu ngajar jauh sekali berjarak 45 kilo meter dari rumah, sementara ayah anak-anak bekerja diluar kota. Namun kami semua menjalani rutinitas seperti ini dengan senang hati. 

Sekarang situasinya jauh berbeda, tidak ada lagi kegaduhan dipagi hari, tak ada lagi raungan motor abang yg bersahut sahutan dengan suara mobil ibu. Selepas shalat subuh anak-anak hanya terdengar berbicara sesekali saja, selebihnya mereka seperti larut dengan gadget masing-masing, mereka belajar dari rumah secara online. Tiba-tiba saja ada kerinduan luar biasa pada suasana pagi kemaren, kegaduhan dipagi hari yang menandakan hari ini akan dimulai. Ke senyap an ini seakan mengisyaratkan bahwa kehidupan tak akan lama lagi, ke senyap an ini membuat suasana hati tak ada gairah lagi. 

Apakah tuhan sedang mengajarkan arti bersyukur kepada seluruh isi bumi? Yaa Rabb terimalah taubat kami... 

Yaa Allah... Kembalikan pagi kemaren yang tak pernah kami syukuri, kembalikan kehebohan kemaren agar kami bisa menikmati. Kami rindu aktivitas yang kemaren, kami rindu semua yang kemaren tidak kami syukuri. Jangan engkau biarkan kami mati sebelum nyawa berpisah dari badan. Kami tidak ingin mati sebelum mati. Bebaskan kami dari hantu yang bernama covid-19 ini ya Rabbul izzati. Aamiin ya Rabbal Aalamiin. 

Payakumbuh, 27 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Haha, bersabarlah, badai ini akan segera berlalu

28 Mar
Balas

InshaAllah, aamiin ya rabbal alamiin. Akhirnya akun gurusiana yg kemaren ngumpet entah kemana telah kutemukan lagi

28 Mar

Aamiin

28 Mar
Balas

Makasih buk cantik

29 Mar



search

New Post