Romdonah Kimbar

Guru SD yang suka membaca, sedang belajar menulis, ingin menularkan virus membaca dan menulis kepada anak sendiri dan anak didik ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Buku Kedua Naik Cetak
istimewa

Buku Kedua Naik Cetak

Buku Kedua Naik Cetak

Setahun belakangan ini saya mencoba menulis di Gurusiana. Meskipun belum bisa rutin, setidaknya saya memiliki beberapa tulisan di blog ini yang bisa dinikmati oleh para pembaca. Dari diri saya pribadi tentu ada keuntungan yang bisa saya nikmati. Saya bisa menuangkan gagasan yang ada dalam bentuk tulisan. Ada kepuasan yang bisa saya rasakan. Jika itu berupa uneg-uneg yang membuat saya kesal misalnya, dengan menulis saya bisa mengungkapkannya. Bila itu berupa masalah, mungkin pembaca bisa memberi saran solusi. Menulis bisa menjadi terapi.

Namun satu setengah bulan terakhir saya telah meninggalkan kebiasaan baik saya. Saya absen menulis di gurusiana. Sepertinya saya sibuk mengurus ini dan itu. Sementara itu saya mencoba mencari hasil kesibukan yang saya lakukan. Tidak ada! Semua biasa-biasa saja. Saya hanya melakukan pekerjaan sehari-hari yang selalu ada dan tidak pernah ada akhirnya. Mencuci, memasak, mengurus rumah, itu pekerjaan yang tidak pernah selesai. Selalu saja pekerjaan itu akan terus ada.

Mengapa saya tidak menyempatkan waktu barang satu jam saja untuk menulis seperti sebelumnya? Andai itu saya lakukan, bukankah akan ada sedikitnya 45 tulisan? Andai dari 45 tulisan itu dikumpulkan dan diambil tema yang sama, bukankah bisa dibuat menjadi buku? Memang penyesalan selalu datang di belakang. Namun saya tidak ingin merugi yang berkepanjangan. Malam ini kembali saya menulis lagi.

Saya tidak menulis tetapi bukan berarti saya menganggur. Ada hal penting yang saya lakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan saya dalam menulis. Saya merasa masih perlu banyak belajar agar kemampuan menulis dan mutu tulisan saya menjadi lebih baik. Saya perlu banyak membaca buku-buku tentang kepenulisan. Saya juga perlu banyak bertanya dan berdiskusi dengan beberapa teman dan juga pakar kepenulisan. Saya yakin, jika saya mau belajar tentu saya bisa.

Buku pertama saya, Never Give up!, saya tulis hanya dalam waktu lima hari. Buku itu selesai karena saya yakin bisa menulisnya, meskipun sebelumnya tak pernah membayangkannya. Kenyataannya bisa! Demikian juga dengan pemasaran buku tersebut. Saya mencetak 200 eksemplar dan sekarang tinggal beberapa buku saja. Saya tidak membayangkan buku saya tersebut akan segera habis. Semula saya hanya spekulasi saja mencetak buku sejumlah 200 eksemplar. Ini karena ongkos cetak lebih murah karena jumlah cetak lebih banyak. Saya sadar siapa saya, Saya bukan siapa-siapa. Bahkan orang-orang di sekeliling saya bukan orang-orang yang mendukung semangat literasi saya, kecuali anak bungsu saya yang juga suka ikut-ikutan menulis. Mereka tidak menduung bukan berarti mereka melarang saya. Saya selalu berdoa agar di kemudian hari banyak yang mengikuti langkah saya ini.

Kisah perjalanan belajar menulis saya, ada di buku kedua saya. Buku berjudul “Salahkah jika Mendua Hati” sekarang sudah ada di percetakan. Mungkin seminggu lagi sudah ada di tangan saya. Pembaca yang berminat membeli buku tersebut dapat menghubungi saya melalui HP nomor 081567730095/WA 081377354632.

Berikut ini sinopsis buku “Salahkah jika Mendua Hati,”

Perjalanan hidup manusia tak ada yang sama. Setiap orang mempunyai cerita hidupnya masing-masing. Demikian juga perjalanan menjadi guru penulis pemula yang dialami oleh penulis sangatlah berliku. Dari kegalauan yang dialami hingga akhirnya penulis harus melalui proses mendua hati untuk sampai pada tujuannya.

Buku ini berisi kumpulan tulisan sebagai perwujudan dari niatnya untuk menjadi penulis. Waktu luangnya digunakan untuk belajar menulis dan terus menulis. Terbukti bahwa untuk bisa menulis diperlukan suatu ketrampilan, bukan karena suatu bakat. Ketrampilan menulis itu harus selalu diasah dan ditingkatkan kualitasnya.

Dengan membaca buku ini, khususnya bagi penulis pemula, pembaca diajak untuk segera menuangkan ide-ide cemerlang yang dimiliki ke dalam bentuk tulisan. Karena ternyata menulis itu tidak sesulit yang dibayangkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Barakallah , ternyata diam-diam menghanyutkan

03 Jun
Balas

larut saja bunda, jangan sampai hanyut. Apa kabar, lama nggak buka gurusiana. Internet di rumah buruk.

03 Jun

Keren. Semangat luar biasa yang patut ditiru nih. Jadi penasaran ingin segera baca bukunya. Kirim satu ya Bun.. klu sdh ada nnt almt japri ajah. Selamat bunda Rom.

03 Jun
Balas

Siap Bu Roha, langsung tak kirim kalau dah jadi

03 Jun

mantap . judulnya , apalagi isinya..., selamat dengan cetak buku menduanya. saya inden.....

03 Jun
Balas

Ya Bu Eti, Terima kasih. Tunggu ya

03 Jun

Alhamdulillah, Barokallah ibu, semoga bukunya bisa lebih laris dari buku yang pertama

03 Jun
Balas

terima kasih Pak Syaihu. Aamiin

04 Jun

Selamat atas terbitnya buku ke dua Bunda ...

03 Jun
Balas

Terima kasih, Pak Slamet. Saya tunggu buku Bapak juga

03 Jun

Keren.. Luar Biasa....

03 Jun
Balas

terima kasih Pak Gojali

03 Jun

Sangat memotivasi bu bukunya... Hebat.

03 Jun
Balas

Semoga, Terima kasih Bu Syanuwalini. Salam kenal

03 Jun



search

New Post