Menghantui si Hantu Malam
Menghantui si Hantu Malam
Senja merayap tiba
Membungkus raga bertelanjang dada
Mengepak rapi tubuh berbusana indah
Sang senja terus mengantar gidik bulu kuduk
Hingga sungguh berdiri di sekujur raga dan tubuh berbungkus
Saat itu
Suara hantu tak hendak menghantui
Dan lengkingan anjing tanah menyeruak di sela keheningan
Berhenti sebentar
…
…
…
…
Suara itu menusuk dan menukik rasa
Lalu seekor kucing bermata tajam meneboros malam
Sorot matanya bagai hendak menyilaukan sang hantu
Sekali bersuara, “Meong!”
Dua kali bergetar suaranya, “Meong! Meong!”
Si burung hantu berpindah ke dahan berikutnya
Saat itu
Seekor tikus diraih dalam pelukan si Meong
Ha ha ha…
(Roni Bani)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Oh ternyata meong... Aku mencari, mana hantunya? Keren pak tulisannya.. Sukses dan salam kenal ya
Assalamualaik. Salam kenal, salam literasi. Sukses selalu ya pak. Sudah saya follow, jangan lupa follow back, terima kasih