Pada sisik kulit bumi, di sana kaum dan makhluk bergerilya, di sana mereka saling memberi gerigi, di sana ada adu gaya dan daya, di sana ada cinta bersambut, di sana ada animo menggelayut.menitikkan air liur atau sebaliknya menggosok gigi ngilu hingga suatu titik waktu ada satu sisik terbuka sangat sempit. Pada sisik kulit bumi itu, dibenamkan jasad berbagai makhluk hidup

Pada sisik kulit bumi, di sana ada kaum garang yang suka perang, suka membunuh, suka dan bergirang manakala terjadi penghilangan kaum dari kulit bumi.

Pada sisik kulit bumi, di sana ada kaum Explorer yang melakukan exploitasi hingga expansi. Sukses berexpansi dilanjutkan dengan menghunus pedang separatisme yang mengobrak-abrik isi sisik-sisik kulit bumi menaikkan tensi eskalasi hingga timbul genoside.

Mungkinkah pada sisik kulit bumi itu Anda sudi menjadi exponen penziarah yang mencatatkan nama di prasasti kaum dan makhluk yang demikian?

Pada sisik kulit bumi, di sana ada kaum girang yang suka bersenang dalam karya yang kreatif dan inovatif, suka pada dunia yang berkembang, suka pada kegirangan segala kaum yang tertolong akibat digarong perongrong yang merindukan martabat semu yang redup.

Pada sisik bumi, di sana ada kaum teknokrat melahirkan produk teknologi yang diciptakannya agar memudahkan insan perindu karya selagi masih menjadi bagian yang mewarnai kehidupan agar tidak asal menjadi parasit bagi sesamanya.

Pada sisik bumi, di sana berjubel heterogenitas yang akan terus berlangsung dalam siklus kelahiran, kehidupan dan kematian..Daur ulang yang hanya akan diakhiri oleh Sang Khalik sendiri atas kuasa-Nya. Pada saat itulah segala makhluk akan bertekuk lutut di hadapan-Nya. Di antara mereka datanglah yang menangis memohon pengampunan dan ada pula yang memberi tangan menerima uluran tangan-Nya yang penuh kasih.

Akh...

Pedulikah kaum pada sisik kulit bumi dimana ia menapakinya?

Koro'oto Pah Amarasi, 2 Maret 2022

[email protected]