Roni Bani

Guru SD, dari Kab. Kupang - NTT Menulis Mana Suka ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siomay bersama Penulis Pemula

Siomay bersama Penulis Pemula

Semalam lalu antara pukul 19.00 - 21.00 WIB, sejumlah 257 orang dalam WhatsApp Grup Belajar Menulis Gel-7 yang dikomandoi Wijaya Kusumah, telah melakukan suatu proses belajar yang asyik. Para guru entah dari daerah manapun di NKRI ini telah secara "berduyun-duyun" mendaftar sejak siang hingga sore bahkan ketika proses belajar itu dimulai pun masih ada yang masuk sebagai pendaftar dan pendatang baru, walau disela juga dengan peserta yang meninggalkan proses itu.

Admin menerapkan proses pengiriman chat WhatsApp melalui satu pintu agar tidak bertabrakan ketika harus masuk. Maka pintu satu-satunya itu adalah harus melalui dia yang mengelola, kemudian ia lanjutkan ke layar monitor yang dapat dibaca oleh seluruh peserta.

Akan tetapi, siapakah yang dapat secara cepat membaca tulisan-tulisan itu? Semuanya "berebut" masuk dan kira-kira hendak mengambil posisi paling depan.

Mari kita lihat awalnya.

Mula-mula Admin menempatkan satu foto berupa sepiring somay. Lalu, admin meminta para peserta untuk menulis opininya tentang gambar itu. Tulisan itu panjangnya hanya tiga paragraf. Apakah ini yang disebut pentigraf? Saya belum memahaminya secara tepat.

Para peserta mulai beramai-ramai mengirim naskah ke alamat (nomor) yang ditunjukkan oleh admin. Admin pun sigap mengirim naskah-naskah itu ke layar monitor.

Dari begitu banyaknya naskah yang masuk, kiranya kesimpulan saya sebagai berikut:

Menulis permulaan sungguh suatu pengalaman yang melelahkan bagi peserta. Kami belum mengetahui apa dan bagaimana memulai. Kami menulis sekenanya saja tanpa memperhatikan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia. Banyak di antara kami sebagai peserta belum memahami teknis menulis secara baik. Sekali lagi kami menulis sekenanya saja, yang penting tertulis. Entah itu nyata dalam tiga paragraf atau tidak sekalipun, intinya kami telah menulis dan mengirimkannya kepada Admin. Semangat menulis pada kami sebagai peserta cukup tinggi. Bahwa di sana ada pula yang meninggalkan ruang belajar itu, namun pada saat yang sama masih ada yang masuk bergabung ketika mendapatkan undangan melalui tautan. Mereka yang masuk kemudian itu kemudian kebingugan darimana mulai menulis. Ketika pintu dibuka kembali ternyata masih banyak yang mengirim tugas. Padahal sesi itu sudah harus masuk dalam tanya-jawab/diskusi. Dari diskusi yang saya ikuti sebagai salah satu peserta, ternyata kami harus terus mengasah diri dengan membaca. Membaca merupakan modal bagi seorang penulis. Dengan membaca seorang penulis mempunyai sejumlah perbendaharaan diksi. Diksi yang dimiliki akan membantunya ketika menata satu paragraf atau sejumlah paragraf menjadi satu tulisan. Pengetahuan tentang ejaan belum sepenuhnya kami pahami. Sekali lagi, kami menulis sekenanya saja. Peserta tertentu menulis tanpa memperhatikan kapan huruf besar, kapan tanda baca ditempatkan, dan kapan satu paragraf baru. Semuanya ditulis jadi satu gelombang tulisan belaka, lalu dikirimkan.

Saya mengirim satu komentar singkat kepada pak Wijaya sebagai berikut:

Sejauh ini saya lihat ada animo pesertanya. Sayangnya belum tertata dalam beberapa aspek, termasuk memenuhi syarat paragraf... . Kelihatannya peserta menulis saja tanpa membuat paragraf, belum lagi harus memperhatikan ejaan... . Simpulan sementara saya begitu.

Ia memberi jawaban, "Betul. Namanya juga masih belajar!"

Ya, foto sepiring siomay telah memberi dampak pada peserta. Mereka menulis opininya dalam beragam cara. Maka, saya ingat teori satu objek berbagai sudut pandang. Teori ini sedang dalam praktik. Kira-kira demikian resume yang saya buat menjawab tantangan sebagai peserta latihan menulis dalam WhatsApp Grup Belajar Menulis Gel-7Amarasi Selatan, 27 Maret 2020Heronimus Bani

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Begitulah Belajar menulis kita akan belajar membaca tulisan orang lain yang terkadang enak dibaca dan kurang renyah dibaca. Itulah prosesenulis dan mari kita nikmati prosesnya.

27 Mar
Balas

Menulis ditemani makanan kesukaan akan menghasilkan ide dan tulisan yang cermerlang, tulisan selesai perutpun kenyang alhamdulillah, sukses selalu

27 Mar
Balas



search

New Post