Roni Bani

Guru SD, dari Kab. Kupang - NTT Menulis Mana Suka ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tiga Seruan Pemerintah

Tiga Seruan Pemerintah

Tiga seruan pemerintah NKRI yang sedang gencar di media,jika diperhatikan sungguh sederhana dan mudah dilaksanakan, tidak perlu dipolemikkan. Ini sudah menjadi keputusan yang bijaksana dari pemerintah untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran cavid-19, si virus pembunuh berdarah dingin yang tak kasat mata itu (invisibili virtute).

Tiga seruan itu: bekerja, belajar dan beribadah di rumah semestinya membuat publik "bergembira" menyambutnya. Mengapa? Siapa yang akan mengadakan supervisi atas pekerjaan dan pelajaran yang sedang dibuat di rumah? Siapa kepala sekolah, guru, pengawas pembina yang akan ke rumah untuk paling tidak memonitor tugas-tugas belajar?

Oh...

Ada yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jawabannya, monitoring dalam jaringan, networking monitoring atau mungkin juga networking supervision.

Hal itu terjadi di perkotaan, dan mungkin juga dapat terjadi di sebahagian wilayah pedesaan. Bagaimana dengan mayoritas siswa pedesaan, daerah pedalaman yang masih bergelut dengan lampu minyak? Mereka tidak mempunyai listrik dan menara penghantar jaringan elektromagnetik yang disebut Base Transceiver Station (BTS). Di daerah seperti itu mungkin sudah ada anggota masyarakat yang telah mempunyai perlengkapan IT (HP, Laptop, Desktop) terutama yang sudah mulai bekerja dalam jaringan. Dapatkah mereka secara aktif bekerja?

Kerinduan ada pada mereka untuk melaksanakan tiga seruan pemerintah yang didukung oleh pemimpin-pemimpin umat beragama. Siapa yang tak ingin sehat dan terlebih lagi terbebas dari ancaman kematian yang sedang disebar oleh si Cavid-19 ini? Semua orang ingin jauh dari situasi itu. Maka, mengisolasi keluarga di dalam rumah tentulah hal baik. Bekerja, belajar, beribadah di rumah tentulah hal baik.

Kini, negara dan institusi keagamaan mesti berpikir ekstra untuk distribusi pangan ke rumah-rumah. Bagaimana caranya? Sementara tugas seperti itu mesti dilakukan oleh orang, manusia yang bekerja di luar rumah. Pertanyaan ini pasti akan dijawab oleh pemerintah.

Walau demikian, upaya isolasi keluarga sebagaimana yang sudah diserukan pemerintah dengan dukungan pemimpin agama patut mendapat perhatian. Hal-hal yang akan menjadi tanggung jawab pemerintah dan institusi keagamaan pasti ada dalam pikiran, perasaan dan tindakan nyata dari mereka dengan tidak mengorbankan diri.

Koro'oto, 19 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post