Roni S. Wahid

Roni S. Wahid, S.Kom penulis buku "Berjuanglah Masa Mudaku". Pernah ikut menulis skenario Kian Santang, dll. Lelaki yang belum menikah ini aktif di yayasan al f...

Selengkapnya
Navigasi Web
Imaji
Potret Toleransi di Bali

Imaji

 

Kamu adalah apa yang kamu pikirkan…

Sedikit berbagi bagaimana kekuatan imajinasi bisa membawa penulis ke Bali dan melakukan berbagai macam hal produktif di sana. Lucunya karena penulis berimajinasi melakukan hal-hal podukif dengan bekerja penulis kekurangan momen liburan. Seharusnya ketika berimajinasi saat itu, penulis berimajinasi dengan lebih detail. Sehingga momen liburan lebih mendominasi di sana.

Sejatinya imajinasi adalah tempat yang belum pernah kita kunjungi, dan juga kaki yang belum pernah melangkahkan di sana. Bisa juga dalam cakupan yang lebih luas, sesuatu yang terlihat meskipun gelap, sesuatu yang terdengar meskipun tak terucap dan sesuatu yang tersentuh meskipun tidak bersentuhan.

Bahkan pesawat yang terbang adalah imajinasi dari seorang manusia yang ingin terbang.

Mengkerucutkan proses imajinasi kedalam dunia kepenulisan. Imajinasi jelas memiliki peranan yang sangat pundamental. Dalam kasus cerita seperti cepen, novel, dan skenario imajiasi memberikan artinya tersendiri. Sehingga tulisan atau ceria yang kita buat tidak hanya menjadi reportase atau kegiatan laporan belaka.

Kembali ke poin utama ulasan ini. Cerita di mana imajinasi menjadi sesuatu hal yang sangat besar. Kisah terkenal seperti kisah Miss Kansas yang dalam wawancaranya menjelaskan "Bagaiamana ia berhasil mewujudkan imajinasinya. Ia berimajinasi ribuan kali berjalan di atas karpet merah sebagaai miss Amerika."

Sementara itu, ada kisah Maayor James Nesmeth. Dia yang di dalam penjara berimajinasi dirinya sedang berada di padang golf yang indah. melakukan banyak pukulan dan memainkan golf 18 hole. Ketika tujuh tahun kemudian, saat ia bebas ia benar benar bisa melakukan pukulan dan permainan yang menakjubkan. Orang - orang bertanya kepada siapa dia berlatih. Padahal dia hanya bermain dengan imajinasinya. Dan itu adalah kedua kisah yang sangat terknal tentang kemampuan imajinasi.

Tindak lanjut bagaimana imajinasi diimplementasikan kepada kehidupan sebagai Tendik. Penulis sering membayangkan menjadi guru yang hangat, bersahabat dan juga jenaka. Selama lebih dari satu Tahun ini penulis merasa berhasil melakukannya.

Namun, kali ini bagaiamana jika penulis berimajinasi menjadi tendik yang berlawanan. Tendik yang sedikit bicara, sedikit tersenyum dan karismatik. Semoga orang-orang disekitar penulis tidak terkejut dan menuduh penulis sedang ada masalah. Sehingga penulis dan juga teman-teman pembaca gurusiana bisa mewujudkan imajinasi-imajinasi berikutnya.

Pajar Bulan, 05 Februari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

05 Feb
Balas

Terrimakasih sudah meninggalkan jejak bu...

05 Feb

Mantap mas ulasannya, salam sehat dan sukses ya

05 Feb
Balas

Terimakasih sudah mampir bu... Salam sehat dan sukses juga...

05 Feb

Ayo berimajinasi pak. Lalu wujudkan

06 Feb
Balas

Siip ulasannya, Bapak. Imajinasi menjadi modal seorang penulis. Bahkan bisa halu yaa... Salam sukses selalu.

07 Feb
Balas

Keren. Salam sukses

05 Feb
Balas

Makasih bu... Salam sukses juga

05 Feb

Sepakat..apa yang kita lakukan adalah apa yang kita pikirkan.

06 Feb
Balas

Terimakasih sudah meninggalkan jejak bu...

06 Feb

Keren ulasannya. Imajinasi menghasilkan prestasi.

05 Feb
Balas

Makasih banyak bu....

05 Feb



search

New Post