Tantangan PPDB di Tengah Pandemi
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan salah satu agenda tahunan yang dilaksanakan oleh tiap lembaga pendidikan pada tiap jenjang dan tingkatan . Kegiatan ini dilaksanakan menjelang tahun pelajaran baru guna merekrut calon peserta didik baru. Di banyak sekolah-sekolah swasta, Penerimaan Peserta Didik Baru ini tidak hanya terbatas pada calon peserta didik baru kelas X tetapi juga terbuka untuk calon peserta didik baru pindahan yaitu kelas XI dan XII.
Untuk menyongsong tahun pelajaran baru tahun 2021/2022, banyak sekolah-khususnya sekolah swasta-yang mengambil langkah-langkah untuk merespon situasi yang ada dengan mengadakan trik-trik yang perlu dilakukan dalam menghadapinya guna memperoleh calon peserta didik baru yang berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas siswa yang dimiliki, pada akhirnya akan menaikan mutu dari sekolah yang bersangkutan.
Berkualitas dalam arti, calon peserta didik yang mendaptarkan diri ke suatu sekolah merupakan peserta didik yang telah mampu menuntaskan standar minimal belajar di jenjang sekolah sebelumnya, yang tentunya ini bukan hanya dibuktikan melalui nilai yang diperoleh dari jenjang sekolah sebelumnya, tetapi juga mampu membuktikan angka-angka yang telah diperolehnya melalui bukti prestasi selama tiga tahun kedepannya.
Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), setiap sekolah berupaya merekrut calon peserta didik yang berkualitas sebanyak-banyaknya guna memperoleh input yang mudah diajar, dilatih, dibimbing, serta diarahkan pada bakat dan minatnya masing-masing.
Namun, pada kenyataannya hal ini tidaklah mudah. Karena tingkat persaingan yang cukup ketat antar sekolah yang satu dengan yang lainnya. Di sinilah dibutuhkan “branding” dari tiap sekolah agar mudah dikenal dan dilirik oleh calon orang tua peserta didik baru. Jika sebuah sekolah sudah cukup dikenal dan dipercaya masyarakat, maka ia tidak akan kesulitan untuk memenuhi target penerimaan Peserta Didik Barunya.
Upaya membangun sebuah “branding” bukanlah sebuah perkara yang mudah dan instan. Namun, ia harus dibangun melalui sebuah usaha yang berkelanjutan dan menggunakan media yang tepat sasaran.
Di tengah masih belum meredanya pandemi Covid-19, Media Sosial menjadi salah satu primadona dalam rangka mengenalkan dan membangun sebuah branding sekolah. Saat pandemi seperti sekarang ini, panitia PPDB di setiap sekolah mengalami hambatan dalam melakukan promosi secara langsung atau tatap muka dengan calon siswa atau orang tua. Untuk itulah diperlukan kreatifitas dan daya kreasi dari setiap sekolah untuk mempromosikan brand sekolah mereka ke masyarakat luas.
Perlu diingat bahwa, dalam membangun “branding” sebuah sekolah diperlukan sebuah kejujuran. Jangan sampai hanya karena strategi marketing, apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataannya.
Sebuah sekolah dapat dikenal baik dan menjadi pilihan masyarakat jika ia memiliki ciri khas positif yang menjadi unggulan, memiliki banyak prestasi (akademik dan non akademik), sarana dan prasarana yang memadai, serta banyak lulusannya yang diterima di jenjang pendidikan favorit selanjutnya.
Sebagai orang tua, sudah sepatutnya kita mencari sekolah yang bermutu untuk putra-putri kita. Selebihnya tergantung pada diri kita masing-masing, standar mutu apa yang kita harapkan. Sebagai orang tua yang baik, kita juga tidak boleh memaksakan kehendak kepada anak kita. Tugas kita hanyalah membimbing, mengarahkan, memfasilitasi, serta mendo’akannya, selebihnya merekalah yang menjalaninya. ***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar