A. PERISTIWA

Momen yang paling penting dan mencerahkan bagi saya pribadi

• Ketika mempelajari modul 1.1 tentang Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara saya banyak belajar mengenai dasar-dasar pendidikan menuntun yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Di modul tersebut dijelaskan tentang tujuan pendidikan, kodrat keadaan, asas trikon, sistem among, budi pekerti, dan lain-lain. Saya merasa tercerahkan ketika membahas mengenai anak bukanlah kertas kosong seperti teori Tabula Rasa yang dicetuskan John Locke. bahwa anak bukan seperti tabula rasa. Namun, sejak lahir anak sudah membawa kodratnya masing-masing. Ibaratnya sebuah kertas, tiap-tiap anak memiliki garis-garis samar. Tugas seorang pendidik adalah menebalkan dan memperjelas garis-garis tersebut agar semakin jelas dan kuat. Saat proses menebalkan dan memperjelas garis, pendidik harus mengutamakan proses menuntun sehingga proses pendidikan dapat berjalan optimal. Dengan kata lain, pendidikan adalah upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap siswa.

• Ketika mempelajari modul 1.2 mengenai nilai dan peran guru penggerak saya banyak belajar mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak. Nilai dan peran guru penggerak ini membuka mata saya sebagai seorang guru dan sebagai individu. Seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai mandiri, inovatif, kolaboratif dan reflektif yang akhirnya bermuara kepada berpihak kepada anak. Jika seorang guru telah memiliki nilai-nilai tersebut maka peran guru penggerak akan semakin baik. Peran dari guru penggerak itu adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, dan mewujudkan kepemimpinan murid serta menggerakan komunitas praktisi.

• Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah dua modul tersebut saling mendukung karena dua-duanya pada akhirnya memberi pemahaman untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada smurid. Modul 1.1. memberi pemahaman secara global tentang dasar dan tujuan pendidikan, yakni tentang proses menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Setelah itu, di modul 1.2. dijelaskan tentang nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan ekosistem pendidikan yang berpihak kepada siswa. Maka disinilah letak kaitan antara modul 1.1 dan modul 1.2,dalam menjalankan peran guru penggerak yang memiliki nilai-nilai guru penggerak. Seorang guru hendaknya memiliki dasar sebagai pedoman dalam menjalankan pendidikan, yaitu pendidikan yang berpihak pada murid.

B. Perasaan

Saat momen itu terjadi saya merasa mendapatkan sebuah asupan energi juga lompatan motivasi untuk melakukan perubahan mulai dari diri saya sendiri. Selain itu saya merasa bahwa selama ini saya hanyalah seorang guru yang tidak memiliki apa-apa (dan mungkin sampai saat inipun saya masih tidak tahu apa –apa) menjadi tersentil untuk beraksi minimal dari diri sendiri. Saya menjadi lebih bersemangat juga antusias untuk mempelajari materi-materi secara mandiri, serta belajar berkolaborasi dengan teman CGP, Fasilitator, Instruktur yang hebat dalam program guru penggerak ini.

C. PEMBELAJARAN

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa anak lahir di dunia itu seperti tabularasa, yakni kertas kosong yang siap ditulisi apa saja. Namun, sekarang saya berpikir bahwa anggapan itu tidaklah benar karena sesuai pemikiran KHD, bahwa anak lahir sudah membawa kodratnya masing-masing. Mereka seperti kertas yang sudah bergaris, tetapi garisnya masih samar-samar sehingga tugas pendidik adalah menebalkannya menjadi lebih jelas. Saya dulu juga berpikir bahwa peran pendidik adalah menyelesaikan materi sesuai dengan capaian kurikulum. Namun, sekarang saya berpikir dalam proses pembelajaran kita harus memperhatian kondisi dan kebutuhan setiap siswa sehingga proses pembelajaran akan berpihak kepada siswa.

D. PENERAPAN KE DEPAN (RENCANA)

Untuk menguatkan peran dan nilai guru penggerak yang bisa saya dilakukan adalah

• Melatih kemampuan komunikasi yang baik, karena pemimpin pembelajaran harus bisa menjalin relasi agar tercipta ruang diskusi yang efektif, sehingga pesan-pesan bisa tersampaikan dengan jelas.

• Menanamkan nilai yang berpihak pada murid dimana saya akan membuat suasana yang nyaman dan menyenangkan, memberikan pembelajaran yang berpusat pada murid, memberikan kesempatan kepada murid untuk bereksplorasi dengan prinsip merdeka belajar.

• Meningkatkan nilai kolaboratif dimana saya akan lebih aktif dalam mengembangkan diri serta mengajak rekan guru lain untuk belajar dan berdiskusi

• Meningkatkan nilai inovatif dimana saya mencoba lebih kreatif dan profesional dalam penyampaian metode pembelajaran agar murid bisa memahami materi dengan jelas dam mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang diharapkan dengan menuangkan gagasan ataupun ide dari sendiri ataupun mengadopsi dari karya orang lain .

• Meningkatkan nilai mandiri berdayasaing, ketika mengalami kegagalan saya harus bangkit kembali ketika mengalami ketepurukan. Terus berbenah diri mengikuti berbagai pelatihan tanpa disuruh orang lain dengan kesadaran diri.

• Meningkatkan Nilai reflektif yaitu melakukan evaluasi terhadap praktik pembelajaran sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran yang saya lakukan yang telah saya laksanakan serta melakukan tindak lanjut atas umpan balik yang orang lain berikan kepada saya.