Rosmalinda Ika Kesumawaty Br. Kemba

profile diri. Lahir ke bumi 6 Desember 1972, Pernah belajar di USU, UMB dan UNIMED. Dari 1994 sd srkarang mengabdi di SMAN 17 Medan. ALUMNI SAGUSABU Medan 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Alur Belajar  MERDEKA di Guru Penggerak (2)

Alur Belajar MERDEKA di Guru Penggerak (2)

Alur Belajar “MERDEKA” di Guru Penggerak (2)

#Tagur H-20

Alur belajar di Pendidikan Guru Penggerak yang saya tuliskan kali ini adalah bagian ketiga, keempat dan kelima, yaitu Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, dan Elaborasi pemahaman. Saya mencoba menuliskannya sesuai dengan pemahaman dari materi yang ada di LMS dan pengalaman selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Baiklah, kita mulai pada bagian yang ketiga

3. Ruang Kolaborasi dan Refleksi Terbimbing

Setelah berdiskusi secara tatap maya di ruang eksplorasi konsep, CGP berkolaborasi dalam kelompok menyimpulkan hasil diskusinya dan membuat dalam bentuk presentasi. Setiap kelompok diberi kebebasan berkreasi menyiapkan presentasinya. Ada dalam bentuk power point, sway, foster dan lain sebagainya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa merdeka belajar diterapkan dalam setiap kegiatan guru penggerak.

Kebebasan berkreasi menampilkan hasil karya membuat peserta semakin mengembangkan kemampuannya. Baik pemahaman akan materi yang diajarkan maupun bagaimana menambah kemampuan untuk menyiapkan presentasi yang baik dan menarik.

Saya sendiri belajar bagaimana membuat sway, dan menggunakannya untuk presentasi. Presentasi secara tatap maya bersama fasilitator memberikan banyak masukan dan menambah pengetahuan. Fasilitator sering memberikan hal-hal baru di ruang kolaborasi saat presentasi, dan memotivasi setiap peserta untuk mencoba hal-hal baru tersebut dan menggunakannya di ruang kelas.

Saat presentasi menjadi kesempatan bagi peserta untuk melatih diri. Di kegiatan ini setiap peserta secara bergantian bertindak sebagai, moderator, presenter, notulen, penanggab dan peserta. Bagi yang belum terbiasa, ruang kolaborasi menjadi ajang latihan menambah keterampilan diri dalam kegiatan diskusi.

Setelah berdiskusi dan kolaborasi bersama fasilitator, peserta membuat gambaran dirinya di masa depan. Bagaimana diri ini kedepannya dalam menerapkan materi dalam modul yang telah dipelajari. Gambaran diri di masa depan dibuat setelah peserta melakukan refleksi terbimbing. Dengan mengetahui seperti apa diri kita setelah mengikuti Pendidikan guru penggerak, maka kita akan berusaha menggapai apa yang kita tuju.

4. Demonstrasi Kontekstual

Demontrasi kontektual merupakan bagian keempat dari alur Merdeka pada Pendidikan Guru Penggerak. Peserta diberi waktu dua jam pelajaran untuk secara mandiri merencanakan kegiatan kongkrit yang akan dilakukan. Selain itu dalam kegiatan ini peserta juga harus memahami nilai-nilai apa yang perlu dilestarikan pada diri seorang guru penggerak. Ini penting dipahami agar setiap rencana kongkrit yang akan dilakukan tidak terlepas dari nilai- nilai dan norma guru penggerak.

Penugasan dalam demontrasi kontekstual juga bervariasi, ada bentuk nyanyian, puisi, tulisan, video dan lain sebagainya. Kegiatan ini benar-benar menumbuhkan semangat berkreasi pesertanya. Saya lebih menyukai membuat tugas ini dalam bentuk video atau narasi yang diunggah di media social seperti blok atau facebook.

5. Elaborasi Pemahaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Elaborasi adalah penggarapan yang dilakukan secara tekun dan cermat. Sedangkan makna elaborasi dalam pembelajaran adalah tahapan yang dilakukan secara tekun dan cermat.

Tahapan elaborasi pada Pendidikan guru penggerak memberikan makna yang tidak jauh berbeda dari makna elaborasi yang sebenarnya. Pada tahapan ini kemampuan CGP semakin diperkuat dengan kehadiran Instruktur secara tatap maya. Instruktur memberikan penguatan pemahaman peserta terkait materi yang sedang dibahas.

Kegiatan elaborasi biasanya diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Instruktur dalam forum diskusi. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta tentang materi yang dipelajari.

Pembelajaran interaktif terjadi saat diskusi ini, pada umumnya CGP sangat antusias memberikan pendapatnya. Saling menghargai pendapat antara peserta membuat kegiatan elaborasi sangat menyenangkan. Secara pribadi saya sangat merasakan manfaat kegiatan elaborasi ini.

Kesempatan yang paling berharga dan selalu saya manfaatkan untuk menyampaikan pendapat dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Instruktur. Satu hal yang sulit dilupakan ketika elaborasi materi coaching bersama Instruktur. Di akhir kegiatan instruktur meminta CGP untuk melakukan praktik coaching dimana yang bertindak sebagai coache adalah instruktur itu sendiri. spontan saya rise hand dan praktik coaching segera dimulai.

Sejatinya saya tidak memiliki bekal yang cukup menjadi coach, apalagi yang menjadi coachee nya adalah Instruktur saya sendiri. Namun dengan niat belajar dan bermodalkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah saya siapkan sebelum elaborasi saya beranikan diri menjadi coach agar memperkuat pemahaman diri.

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#GuruPenggerak

#GuruPenggerakMenulis

#AksiNyataAgenPerubahan

#Salamliterasi

Riviera, Rumah Literasi, 060222

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post