Rosmalinda Ika Kesumawaty Br. Kemba

profile diri. Lahir ke bumi 6 Desember 1972, Pernah belajar di USU, UMB dan UNIMED. Dari 1994 sd srkarang mengabdi di SMAN 17 Medan. ALUMNI SAGUSABU Medan 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Alur Merdeka - Aksi Nyata (5)

Alur Merdeka - Aksi Nyata (5)

Alur Merdeka - Aksi Nyata (5)

#Tagur H-23

Sejak mempelajari modul 2.1 saya mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam dikelas. Saya awali dengan membuat perubahan pada RPP yang sebelumnya sudah saya siapkan dengan memodifikasi pembelalajaran berdiferensiasi didalamnya. Diferensiasi yang saya buat pada kesiapan belajar murid, proses belajar dan produk yang dihasilkan.

Diferensiasi kesiapan belajar murid dilaksanakan pada materi pelajaran Perbandingan Trigonometri pada sebuah segitiga yang merupakan materi pelajaran matematika kelas X. Diferensiasi proses pada kelas XI yaitu Pembelajaran Persamaan Trigonometri dan diferensiasi produk dilaksanakan pada kelas XII yaitu pada Turunan Fungsi Trigonometri.

Dengan pembelajaran berdiferensiasi ini saya berharap dapat memenuhi kebutuhan belajar murid agar potensi dan bakat murid dapat dimaksimalkan.

Setelah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, saya melakukan aksi nyata dalam Pembelajaran Sosial-emosional. Kegiatan ini sangat berkesan bagi saya. Suasana pembelajaran dikelas menjadi lebih semarak, gembira dan menyenangkan. Terlihat dari wajah-wajah murid yang ceria dan semangat belajarnya meningkat karena Teknik STOP yang dilaksanakan. Relaksasi saat pembelajaran berlangsung menghilankan rasa jenuh dan bosan setelah sepanjang hari suasa serius dalam belajar.

Pembelajaran Sosial-emosional yang saya dapat di Pendidikan Guru Penggerak mengubah gaya mengajar saya. Secara sadar saya terus belajar bagaimana melakukan pembelajaran yang menyenangkan diruang kelas. Disela-sela pembelajaran berlangsung, saya sisipkan waktu membuat ice breaking agar murid-murid kembali fresh mengikuti pembelajaran. Tidak perlu lama, cukup dua sampai tiga menit melakukannya namun dapat mengembalikan semangat belajar murid.

Materi coaching tidak kalah pentingnya dalam pendidikan yang saya jalani. Kegiatan coaching ini bagaikan magnit yang membuat saya tertarik untuk berlatih dan menerapkannya. Penerapan coaching bukan saja dilakukan pada murid dan rekan kerja tetapi terasa sekali manfaatnya ketika saya terapkan dalam lingkungan tempat tinggal dan keluarga.

Saya mempraktikkan coaching sebagai aksi nyata dengan menerapkannya pada murid dan rekan kerja. Awalnya memang terasa sulit, menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk memunculkan potensi diri coache sehingga ia sadar akan kemampuannya. Berkat latihan dan bermodalkan pertanyaan-pertanyaan yang ada pada modul 2.3 akhirnya saya terbiasa melakukan coaching, dan saya lebih memilih coaching daripada konseling atau bahkan mentoring. Memilih coaching karena saya menyadari setiap makhluk memiliki potensi diri yang luar biasa.

Dalam Bab 3.1 calon guru penggerak diminta terampil dalam mengambil keputusan. Aksi nyata yang dilakukan dalam pengambilan keputusan ini merupakan keterampilan yang harus terus diasah. Semakin sering berlatih menggunakannya, akan semakin terampil dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya melakukan refleksi dari setiap keputusan yang diambil adalah tindakan yang penting dan bijak.

Ada sembilan pedoman dalam pengambilan keputusan yaitu: mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, Pengujian benar atau salah, pengujian paradigma benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, kemudian baru membuat keputusan. Keputusan yang sudah diambil perlu ditinjau ulang dan direfleksikan.

Sembilan langkah ini tidak kaku, masih ada alternatif lain yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan. Namun perlu dipahami bahwa setiap keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran haruslah berpihak pada murid.

Pada modul 3.2 Bab Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya saya mererapkan model BAGJA dalam aksi nyata. Prakarsa perubahan yang akan saya lakukan disekolah adalah Mewujudkan Budaya Literasi di Sekolah. Bagaimana tahapan BAGJA dilakukan, daftar pertanyaan, daftar tindakan serta riset yang akan dilakukan saya tuliskan dalam bentuk tabel. Tujuannya agar mudah dan terencana dengan jelas dalam mewujudkan aksi nyata tersebut. Semua daftar tindakan dalam tahapan BAGJA tersusun rapi sebagai aplikasi sembilan langkah pengambilan keputusan.

Setelah memasuki bulan ketujuh, kegiatan aksi nyata sampailah pada puncaknya. Aksi nyata yang dilakukan dalam Bab 3.3 ini adalah pengelolaan program yang berdampak pada murid.

Rangkaian materi yang dipelajari dengan berbagai aksi nyata pada setiap akhir sesi, maka dipenghujung program saya membuat aksi nyata yang benar-benar memberdayakan murid-murid.

Terbitnya buletin elektronik yang digagas murid-murid saya menjadi sebuah kebanggaan. Terasa sekali pada diri ini betapa besar manfaat dari Pendidikan Sembilan bulan yang dijalani. Bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga memberi dampak positif pada murid dan rekan kerja. Semboyan tergerak, bergerak dan menggerakkan benar-benar saya rasakan.

Buletin elektronik yang sudah terbit sampai edisi ketiga merupakan aksi nyata peningkatan budaya literasi di sekolah yang melibatkan murid-murid sebagai upaya pembentuk Profil Pelajar Pancasila. Aksi nyata untuk rekan kerja adalah dengan terbentuknya komunitas praktisi Media Belajar Guru yang disingkat “Meja Guru”. Dalam komunitas ini guru bergerak saling belajar dan berbagi.

Saya menyadari aksi nyata yang telah dilakukan ini bukanlah yang terbaik, namun ini sebagai bukti kesungguhan dalam mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Aksi nyata ini juga menunjukkan keinginan saya yang sangat besar untuk terlibat dalam transformasi pendidikan. Masih terus harus belajar, walau pendidikan guru penggerak telah usai dan saya dinyatakan lulus dengan predikat amat baik.

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#GuruPenggerak

#GuruPenggerakMenulis

#AksiNyataAgenPerubahan

#Salamliterasi

Riviera, Rumah Literasi, 090222

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

09 Feb
Balas



search

New Post