Alur Merdeka-Koneksi Antar Materi (3)

#Tagur H-20

Pada alur merdeka, bagian koneksi antar materi hal yang menyenangkan untuk dipelajari. Disini peserta diminta mampu melihat keterhubungan setiap materi yang telah dipelajari. Sejatinya semua materi saling berkaitan satu dengan lainnya, peserta harus bisa melihat keterhubungan tersebut.

Satu contoh koneksi antar materi yang saya buat pada Pengelolaan Program yang Berdampak Pada Murid. Saya melihat keterhubungan antar program diawali dengan pemahaman akan maksud dan tujuan pendidikan yang menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dengan kata lain program yang dibuat harus sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.

Nilai dan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran diterapkan dalam pemanfaatan aset-aset yang dimiliki sekolah dan dikelola dengan baik. Seorang pemimpin pembelajaran diharapkan mampu mengelola asset sebagai sebuah kekuatan/potensi sekolah sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.

Kekuatan yang dibangun oleh pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya di sekolah dan masyarakat, akan mengembangkan potensi yang dimiliki sebagai budaya positif bagi pola interaksi lingkungan biotik dan abiotik.

Program yang berdampak pada murid dapat dilakukan dalam bentuk Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial-Emosional, penerapan Coaching untuk meningkatkan bakat dan potensi anak didik.

Pembelajaran Sosial-Emosional berperan dalam mengoptimalkan kemampuan murid dengan melakukan kegiatan yang melatih 5 kompetensi sosial emosianal yang terdiri atas pengenalan emosi (kesadaran diri), pengelolaan emosi dan fokus ( pengelolaan diri), kesadaran sosial (empati), resiliensi (ketrampilan sosial), serta pengambilan keputusan yang bertanggunga jawab. Kesemuanya itu untuk mencapai kesejahteraan psikologis (wellbeing).

Coaching menjadi salah satu proses ‘menuntun’ belajar murid untuk mencapai kekuatan kodratnya, Sebagai seorang ‘pamong’. Guru dapat memberikan ‘tuntunan’ melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif dan efektif agar kekuatan kodrat anak terpancar dari dirinya

Program yang berdampak pada murid Adalah Program yang dapat mengembangkan Potensi pada murid sehingga dapat menumbuhkembangkan budaya kepemimpinan, sikap kolaboratif, rasa tanggung jawab, sikap peduli, dan rasa percaya diri pada murid.

Selain itu Program yang berdampak pada murid diharapkan dapat menumbuhkan keterampilan berkomunikasi dan memiliki keterampilan manajerial untuk komunitas yang lebih luas di masa yang akan datang. Dalam program tersebut murid diharapkan berperan aktif sehingga pada prosesnya dapat mengembangkan keterampilan positif murid tersebut.

Tahapan BAGJA menjadi alat bantu dalam membuat Program yang akan dibuat. Diawali dengan Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi. Kesemua tahapan ini menjadi penting dalam membuat Program yang berdampak pada murid.

Tidak kalah pentingnya adalah membuat strategi dan desain program untuk perubahan yang dimulai dari input, kegiatan, output, outcome, serta dampak program. Selanjutnya manajemen risiko merupakan salah satu hal wajib yang harus dilakukan dalam merencanakan program sekolah. Setiap program haruslah mempertimbangkan management resiko karena manajemen risiko menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari pelaksanaan sistem manajemen di sekolah.

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#GuruPenggerak

#GuruPenggerakMenulis

#AksiNyataAgenPerubahan

#Salamliterasi

Riviera, Rumah Literasi, 070222