Rosmalinda Ika Kesumawaty Br. Kemba

profile diri. Lahir ke bumi 6 Desember 1972, Pernah belajar di USU, UMB dan UNIMED. Dari 1994 sd srkarang mengabdi di SMAN 17 Medan. ALUMNI SAGUSABU Medan 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berfikir Berbasis Kekuatan

Berfikir Berbasis Kekuatan

Berfikir Berbasis Kekuatan

#Tagur H-32

Seringkali orang menjadi lemah ketika berhadapan dengan masalah, dan menyebabkan dirinya enggan bergerak. Ia merasa sendiri, tiada orang yang perduli apalagi bersedia membantu dirinya. Akhirnya dia melemah dan terpuruk dalam masalah.

Orang yang berfikir berbasis masalah akan sibuk dengan masalah yang dihadapi dan senantiasa melihat kekurangan diri. Tidak berani mengambil tindakan karena takut akan kegagalan yang akan dihadapi. Berfokus pada masalah dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam setiap Tindakan yang akan dilakukan. Akibatnya orang yang berfikir berbasis masalah akan kesulitan dalam melakukan perubahan. Tenaga dan fikiran terkuras habis fokus pada masalah.

Dalam pendidikan Guru Penggerak, peserta diarahkan agar berfikir berbasis kekuatan. Setiap peserta diharapkan mampu melihat aset yang ada disekolah dan lingkungan sekitar sekolah dan melirik pada kekuatan aset tersebut. Banyak hal positif yang didapatkan saat kita berfikir berbasis kekuatan yang semuanya bertujuan meningkatkan kemampuan dan potensi yang kita miliki. Pendekatan Inkuiri Apresiatif yang menyatakan bahwa bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi.

Komunitas sekolah memiliki aset yang berbeda-beda, semuanya dapat dimanfaatkan dalam pengembangan dan kemajuan sekolah. Paling tidak ada tujuh aset sekolah yang dapat dijadikan kekuatan untuk pengembangan sekolah yaitu sumber daya manusia, modal fisik, modal finansial, modal agama, modal budaya, modal politik dan modal sosial. Ketika kita berfikir berbasis kekuatan maka ketujuh modal aset tersebut akan dimanfaatkan dalam mewujudkan visi sekolah.

Fokus pada aset dan kekuatan dan membuat impian masa depan akan mempercepat terwujudnya visi sekolah. Saya mengambil contoh dari sumber daya manusia. Melihat dari SDM yang ada disekolah tempat saya mengajar, dimana ada dua orang guru penggerak, saya sendiri sebagai guru pamong dan guru penggerak, sudah banyak guru yang memiliki sertifikat profesi dan jumlah guru yang memadai. Hadirnya guru penggerak disekolah tersebut akan mempermudah dalam pelaksanaan transformasi pendidikan. Guru penggerak yang tergerak , bergerak dan menggerakkan menjadi modal dalam melakukan perubahan. Ini aset SDM yang berharga dan harus di berdayakan. Guru Penggerak akan membentuk komunitas praktisi, bersama guru lainnya menyatukan visi dalam kemajuan sekolah.

Hadirnya guru-guru Profesional di lingkungan sekolah sebagai pertanda bahwa tenaga pengajar disekolah tersebut merupakan guru-guru yang professional yang seharusnya siap dalam setiap perubahan. Sejatinya guru professional selalu melakukan pengembangan diri untuk perbaikan pendidikan. Sebagai guru pamong Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan, saya bertugas melakukan pembimbingan agar guru-guru tersebut mendapatkan sertifikat pendidik. Kemampuan dalam membimbing dan memfasilitasi guru-guru PPG Daljab merupakan suatu kekuatan yang dapat diterapkan dalam meningkatkan kemajuan sekolah.

Kehadiran tenaga pendidik yang terdiri dari guru penggerak, guru professional dan guru pamong telah melahirkan murid-murid yang berkualitas sehingga SMAN 17 Medan semakin maju dari masa ke masa. Sumber daya manusia merupakan aset yang perlu terus dikembangkan dan karenanya perlu dilakukan pemetaan kekuatan aset tersebut.

Guru sebagai pemimpim pembelajaran diharapkan mampu dalam Pengelolaan Sumber Daya yang merupakan Aset dalam linkungan komunitas sekolah. Guru berperan dalam pemanfaatan aset-aset yang dimiliki sekolah dan dikelola dengan baik sebagai sebuah kekuatan ataupun potensi yang dimiliki sekolah sesuai dengan keadaan alam dan zamannya.

Merencanakan aksi nyata berdasarkan pemetaan aset sumber daya manusia yang ada pada komunitas merupakan realisasi berfikir berbasis kekuatan. Rencana aksi nyata dilakukan dengan melihat kekuatan yang ada dikomunitas sekolah adalah Pengembangan Literasi Sekolah. Ini sejalan dengan nilai dan peran guru dimana harus bisa menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar anak dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sumber gambar: Compasiana.com

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#GuruPenggerak

#GuruPenggerakMenulis

#AksiNyataAgenPerubahan

#Salamliterasi

Riviera, Rumah Literasi, 210222

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi Bunda....keren dan inspiratif bunda

21 Feb
Balas



search

New Post