Rosmalinda Ika Kesumawaty Br. Kemba

profile diri. Lahir ke bumi 6 Desember 1972, Pernah belajar di USU, UMB dan UNIMED. Dari 1994 sd srkarang mengabdi di SMAN 17 Medan. ALUMNI SAGUSABU Medan 1 S...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lokakarya Bahagia (Penutup)

Lokakarya Bahagia (Penutup)

Lokakarya Bahagia (Penutup)

#Tagur H-30

Pagi itu, suasana Ball Room Le Polonia Hotel Medan dipenuhi Calon Guru Penggerak Angkatan II Kota Medan. Dengan tetap mematuhi protocol kesehatan peserta duduk pada kelompok yang telah ditentukan dengan tetap menjaga jarak. Saat itu Kota Medan masuk level 2 pandemi Covid-19 sehingga kegiatan dapat dilaksanakan di hotel namun tetap menerapkan prokes.

Kegiatan lokakarya 7 bertepatan tanggal 12,13 November 2021. Festival Panen Hasil Belajar di lokakarya ini diselenggarakan dua hari, agak berbeda dengan lokakarya sebelumnya yang hanya satu hari. Hari pertama, selain penguatan materi juga dimanfaatkan sebagai persiapan untuk panen hasil karya yang dilaksanakan pada esoknya.

Tak bisa dipungkiri,kesibukan peserta CGP dan pendamping praktiknya pada lokakarya ini memang lain dari lokakarya sebelumnya. Peserta membawa pernak-pernik untuk menghias stand kelompoknya. Semua hasil karya dari aksi nyata diperlihatkan pada pameran hasil karya nanti.

Selain stand aksi nyata setiap kelompok, stand aksi nyata untuk jenjang PAUD,TK,SD,SMP dan SMA juga harus dipersiapkan. Dalam stand khusus ini perwakilan dari masing-masing kelompok yang sesuai jenjang bergabung menjunjukkan hasil karya aksi nyata setelah enam bulan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Semua peserta berperan aktif untuk persiapan panen raya ini. Beberapa peserta termasuk saya sedikit lebih repot, karena harus mempersiapkan stand kelompok dan juga stand khusus.

Seperti tidak kenal lelah, peserta bekerja membuat persiapan yang maksimal. Pendamping praktik tetap setia mendampingi, memotivasi dan terus membakar semangat peserta sshingga persiapan sudah sangat sempurna.

Acara puncak Panen Hasil Karya pun tiba, suasana hotel makin meriah diramaikan dengan hadirnya peserta yang hampir semuanya mengenakan pakaian budaya daerah Sumatra Utara. Ada Melayu, Batak Toba, Mandailing, Simalungun,Karo, Dairi, Pak pak dan Nias. Semua bangga mengenakan baju adatnya.

Setelah pembukaan lokakarya dari perwakilan Dinas Pendidikan dan P4TK, para undangan dipersilakan meninjau setiap stand dan menyaksikan hasil karya calon guru pengerak yang beraneka luar biasa. Kalau bukan dibatasi karena adanya Covid-19, kemungkinan ruangan Balai Room dan ruang-ruang lainnya tempat aksi nyata setiap stand yang ada akan penuh membludak. Para undangan dan pengunjung yang umumnya dari unsur pendidikan dan organisasi pendidikan terlihat antusias melihat stand-stand aksi nyata Calon Guru Penggerak Anggkatan II Kota Medan.

Tentu saja ini menjadi ajang sharing ide dan berbagi aksi nyata yang dapat dimanfaatkan peserta dan pengunjung untuk membuat aksi nyata serupa atau menginovasinya.

Saya dan teman yang bertugas di stand SMA hampir tidak berkesempatan mengikuti acara di Ball Room, mengingat banyaknya pengunjung di stand yang kami buka. Para undangan antusias bertanya tentang pupuk organi dan buletin elektronik yang merupakan hasil karya murid-murid binaan guru penggerak disekolahnya masing-masing. Kami secara bergantian memberikan penjelasan dari setiap aksi nyata yang dipamerkan di Stand tersebut.

Diakhir kegiatan pameran, sayup-sayup saya mendengar nama saya dipanggil untuk segera ke Ball Rom dan menjumpai pembawa acara. Saya dan teman-teman lainnya yang berada di stand khusus segera menuju ruang utama kegiatan untuk mengikuti acara penutupan. Tiba-tiba saya dipanggil ke podium untuk memberikan kesan dan pesan mewakili Calon Guru Penggerak Angkatan II Kota Medan. Berfikir berbasis kekuatan saya maju dengan bismillah.

Kesan dari lokakarya tujuh yang merupakan panen hasil karya memberikan sensasi yang berbeda bagi semua peserta. Perjuangan yang luar biasa, berkarya tanpa meninggalkan tugas utama menjadi rasa yang berbeda. Kami seakan hadir sebagai guru dengan wajah baru yang siap melakukan perubahan pendidikan. Ujung tombak pendidikan yang siap menjadi pemimpin pembelajaran membaur dalam tranformasi pendidikan. Rasa letih dan lelah itu terobati saat melihat panen hasil karya hari ini. Keberhasilan ini tiada lain berkat hadirnya Pendamping Praktik yang selalu memotivasi dan menguatkan kami. Adanya Fasilitator dan Intruktur yang dengan ramah menguatkan pemahaman kami.

Oleh : Rosmalinda Ika Kesumawaty Br.Kembaren, M.Pd

#GuruPenggerak

#GuruPenggerakMenulis

#AksiNyataAgenPerubahan

#Salamliterasi

Riviera, Rumah Literasi, 170222

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post