Lembayung senja masih menampakkan cahayanya yang oren keemasan, burung-burung gereja terbang rapi menuju peraduannya. Pohon-pohon yang menjulang, kini nampak berwarna agak gelap kemerahan, setia silih berganti mengantar siang menyambut malam.

Kampungku terletak di balik Gunung Salak yang hijau dan sejuk, kampung Tugu namanya. Suasana kampung di sore hari dihiasi lampu-lampu 5 watt. Setelah program listrik masuk desa, lampu-lampu cempor sudah menghilang di rumah-rumah warga. Kampung yang terletak di lereng Gunung Salak itu, memilik kontur tanah tidak rata, berbukit-bukit. Beruntung rumahku tidak terletak di tebing.

Sore iti hujan turun dengan deras, menghanyutkan sampah dan debu di jalanan lorong depan rumah kami. Sehingga lorong menuju rumah kami akan tampak seperti selokan. Debitnya yang sangat besar, mampu menjebol ...

Bersambung