ros tini

Saya terlahir dengan nama Rostini, yang memiliki makna seorang perempuan bagaikan bunga mawar yang cantik dan harum. Semoga harapan dari orang tua yang baik-bai...

Selengkapnya
Navigasi Web

LOMBA MENULIS TANTANGAN GURUSIANA Periode April 2020 Trik Guru di Masa Corona

 

 

Tema: SATU DERAP SERIBU GIAT: Guru Penggerak Menjawab

Judul: Trik Guru di Masa Corona

 

Sejarah akan mencatat bahwa akhir 2019 dan puncaknya tahun 2020, masa yang akan disebut "Masa Corona" yaitu masa yang ditandai hubungan antar manusia menjadi berjarak, tidak boleh ada kerumunan, karena manusia dianggap sebagai penyebar virus. Baru kali ini manusia dianggap sebagai penyebar virus, biasanya predikat penyebar virus  disematkan pada unta penyebar MERS, kelelawar penyebar SARS dan  Corona. Tetapi virus corona yang sudah berada pada manusia, akan mudah menyebar. Itulah alasannya maka penerapan social distancing yang sudah ditetapkan pemerintah dianggap efektif untuk memutus penyebaran virus corona.

Dengan social distancing, pelajar dan mahasiswa melakukan kegiatan belajar di rumah, melalui pembelajaran online. Begitu pun bagi kayawan. Semua pelayanan perkantoran banyak yang dilakukan secara online. Akan tetapi masih ada sebagian yang memberi pelayanan secara fisik, seperti bank, pasar, swalayan atau mall. Untuk pasar, swalayan atau mall yang menyediakan makanan seperti supermarket dan penjual makanan cepat saji, masih diperbolehkan beroperasi, karena tempat-tempat seperti itu merupakan penyedia makanan. Begitu pun dengan apotik dan toko obat harus tetap buka, karena dibutuhkan untuk membantu puskesmas dan rumah sakit dalam menangani  Covid 19.

Bagi guru dan pelajar, periode corona ini menjadi masa-masa unik, karena:

1. Masa pertama kali siswa SD, SMP, SMA/SMK lulus sekolah berdasarkan akumulasi nilai raport, bukan dari hasil ujian sekolah atau UN. Padahal jadwal yang sudah dicanangkan untuk UN SMP dan SMA/SMK serta ujian SD adalah pertengahan Maret sampai pertengahan April 2020.

2. Siswa belajar melalui metode daring pada ruang WhatsApp Grup atau classroom. Dengan adanya WhatsApp Grup, guru bisa kirim tugas berupa  document file ke WhatsApp Grup, atau menulis langsung langkah-langkah pembelajaran yang harus dikerjakan siswa pada grup classrom. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, maka siswa tinggal menguploadnya pada classroom. Dengan fasilitas yang terdapat pada classroom, memungkinkan guru untuk memberi respon atau tanggapan, bahkan nilai atas jawaban siswa. Dan setiap komentar atau feadback yang diberikan kepada siswa, baik berupa pujian maupun pernyataan atas kekurangtepatan jawaban siswa,  siswa bisa langsung memperbaikinya.

3. Guru akan memperoleh nilai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sekaligus dari hasil daring melalui aplikasi classroom. Untuk penilaian keterampilan pada praktik/percobaan, guru bisa melibatkan orang tua dalam proses pengamatannya. Begitu pula untuk kegiatan diskusi, orang tua bisa dijadikan teman diskusi. Kemudian siswa membuat laporan hasil praktik atau percobaan juga diskusinya secara tertulis, lalu mengirimkannya  bersama video praktik melalui aplikasi classroom.

4. Guru bisa melakukan penilaian harian melalui quizizz. Dengan quizizz siswa bisa mengukur langsung kecepatan dan ketepatan jawaban serta mengetahui scor yang diperoleh.

5. Guru bisa melakukan video call untuk mengecek, apakah siswa benar-benar belajar atau tidak;

6.  Guru bisa melakukan proses belajar mengajar secara live dengan menggunakan aplikasi zoom. Dengan aplikasi zoom, guru bisa menyampaikan materi secara langsung, “face to face”, dan siswa bisa bertanya jika menemui kesulitan.

Sungguh teknologi komunikasi yang canggih, karena dapat memberi kenyamanan dan kemudahan dalam proses pembelajaran tanpa harus bertemu di kelas. Benar-benar menjadi pembelajaran yang unik.

Namun keunikan tidak akan terjadi jika fasilitas jaringan yang dapat menghubungkan antar guru dan siswa tidak lancar. Itu artinya masing-masing guru dan siswa harus memiliki telepon genggam atau ponsel yang selalu terisi penuh kuota. Lalu bagaimana bagi yang tidak mempunyai telepon genggam atau ponsel, atau memiliki ponsel tetapi tidak memiliki kuota? Tentu pembelajaran secara daring tidak akan terjadi. Dengan demikian pembelajaran melalui metode daring gagal dilakukan, karena dianggap tidak efektif.

Seharusnya pemerintah sebagai pembuat kebijakan belajar di rumah, menyiapkan fasilitas pembelajaran online bagi siswa yang kurang mampu secara merata untuk tetap dapat menikmati kenyamanan belajar, sehingga  semua siswa baik kaya maupun miskin dapat merasakan belajar tenang meskipun di tengah suasana corona. Semoga corona cepat berakhir.

 

 
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paparan yang mantaps Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

05 Apr
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih Bunda. Bangga bisa dikomentari oleh senior, kakak seperguruan, terima kasih

05 Apr

Aamiin yra

05 Apr

Keren sekali bun

06 Apr
Balas

Makasih Bunda Suhaeni

06 Apr



search

New Post