Roulina Septeria Sianturi,SPd.MHum

Guru mulia dengan menulis ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sahabat

Sahabat

MIlka senang sekali menulis cerita tentang berbagai hal seperti berbagi pengalaman, keterampilan atau pengetahuan. Ia rajin membagikan tulisannya di salah satu media sosial. Tulisan yang dilakukan secara rutin ini rupanya menarik perhatian sahabatnya Erna. Diam-diam Erna berencana ingin membukukan beberapa tulisan Milka yang menarik menurut pendapatnya. Tanpa ijin atau tanpa sepengetahuan sahabatnya, ia membuat buku dari kumpulan tulisan sahabatnya ini. Lalu buku itu dicetak dan dijualnya. Sang sahabat hanya bisa diam dan kaget atas ulah temannya ini. Sebenarnya di hatinya ia menolak cara dan sikap sahabatnya yang seperti itu. Saat diketahui bahwa tulisannya selama ini dipakai oleh sahabatnya menjadi buku, ia hanya bisa diam dan merenung apa sebaiknya yang ia bisa lakukan terhadapnya.

Milka tidak bisa membenci sahabatnya ini. Ia hanya tidak suka akan tindakannya. Ia tidak menegur perbuatan yang kurang baik ini. Ia kuatir temannya akan marah dan memutuskan hubungan persahabatan selama ini yang mereka bina. Akhirnya ia menyetop menshare tulisan yang selama ini dikirim ke medsos itu. Ia sudah pandai dan bijak menyikapinya dengan menyimpannya dalam sebuah file satu persatu. Akhirnya suatu kali, tiba saatnya kumpulan tulisannya sudah cukup dan siap untuk dibuat menjadi buku. Kini ia sudah pandai mengelola semua tulisannya dengan aman dan baik. Buku yang dibuatnya juga sudah mulai bertambah banyak.

Milka sudah bisa menikmati jerih payah hasil tulsannya selama ini yang juga digemari oleh para pembacanya. Dari karyanya ini ia dapat berjalan-jalan keluar negeri. Tetapi bagaimana nasib sahabatnya yang pernah membuat buku dari tulisannya. Hampir tidak ada berita lagi tentang kelanjutan bukunya. Berbeda dengan Milka yang terus menulis dan membawanya kepada prestasi yang lebih baik lagi. Memang itulah nasib bagi mereka yang sabar dan terus berusaha menulis yang baik dan benar. Milka memang benar-benar sahabat sejati. Ia tidak pernah menyesal memiliki sahabat yang membuatnya kecewa. Ia hanya ingin menjadi seorang sahabat sejati yang selalu memaafkan tanpa menyakiti temannya. Ia rela disakiti oleh seorang sahabat yang memiliki karakter yang kadang bertentangan dengan hatinya.

Sumber :

https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/saririsanti/seperti-apa-sahabatmu-sahabat-atau-hanya-sekedar-teman-c1c2/1

Tantangan menulis hari ke 354, Rabu, 22-12-2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post