Rozi

Seorang guru di Kepulauan Riau. Menulis sebuah bentuk keisengan yang mungkin akhirnya akan membuat saya ketagihan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Misteri Hilangnya Telinga di Lautan Angker

Misteri Hilangnya Telinga di Lautan Angker

Melihatku yang belakangan asik merangkai kata dalam bentuk tulisan, ternyata memancing rasa penasaran suami tentang apa saja yang kujadikan tulisan. Ia mulai bertanya-tanya dan minta diceritakan bagai anak yang minta didongeng oleh ibunya. Beberapa cerita yang kutuang di blog pribadiku kubacakan dan sepertinya dia terbawa suasana. Kebetulan beberapa cerita memang tentang kami, dia, aku dan anaknya. Jujur saja tanpa mereka sadari, mereka sering jadi sumber inspirasi dalam tulisanku.

Suatu malam, dia begitu asik dengan gawainya, namun tak biasa. Ada yang diketiknya panjang sekali. Diam-diam ku mengintip dan betapa kagetnya aku ketika mendapati dia yang ternyata sedang berusaha mengetik sebuah cerita. Merasa senang dan sedikit tidak percaya, ternyata demam menulis pun terkena padanya.

Sekitar setengah jam, dia menyelesaikan tulisannya dan memintaku membacanya sambil berbisik mesra, "editkan sedikit kata-katanya ya, agar orang mengerti". Kusambut dengan "Ok" permintaannya tersebut sambil menghubungkan ujung ibu jari dan telunjuk membentuk lingkaran dengan tiga jari lainnya kearah atas pertanda setuju.

Setelah dipoles sedikit, kira-kira ceritanya seperti ini:

Misteri Hilangnya Telinga di Lautan Angker

Mail dan Usup berprofesi sebagai nelayan. Suatu hari mereka pergi kelaut untuk menangkap ikan dan udang. Sebelum berangkat, Mail menyiapkan berbagai peralatan merawai sedangkan Usup menyiapkan perbekalan untuk mereka makan selama ditengah laut. Dengan menggunakan sampan merekapun pergi. Beberapa waktu kemudian mereka berhenti mengayuh dan bersiap merentangkan rawainya.

Namun seketika mereka terhenti setelah menyadari bahwa mereka sedang berada dilautan yang konon katanya sangat angker. Banyak cerita seram yang beredar tentang tempat tersebut.

Mereka melihat kekiri, kekanan, depan dan belakang. Tidak ada tanda-tanda akan terjadi sesuatu pada mereka. Lalu, tiba-tiba Usup berteriak kencang, "telingakuuuu, aku tidak bisa melihat telingaku, telingaku hilaaaang". Dengan wajah kesal sambil menggerutu Mail menimpali "pakai cermin kalau mau lihat telinga".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Banyak yg bisa ditulis kan nak??Semangat menulis

08 Jun
Balas

Iya bu, semua benda disekitar dan semua kejadian yg dialami dan dilihat bisa jd tulisan .Tapi kadang merangkai katanya itu yg butuh perjuangan bu.

08 Jun

Lucu...Bun, benar-benar membuat saya kena praak. Dari judulnya sudah serem. Saya kira beneran serem. Eh ternyata...cerlu ( cerita lucu).Terima kasih sudah berbagi cerita. Salam kenal.

07 Jun
Balas

Hihihi... Alhamdulillah bila bisa dinikmati ceritanya bund, salam kenal

08 Jun

Keren buk.salam literasi

04 Jul
Balas

Keren buk.salam literasi

04 Jul
Balas

Hahahaha. Luar biasa . Usup Usup ada ada saja ulahnya.

08 Jun
Balas

Haha ... Dapat aj ayah ny ide yg mcm ni. Lahh i... ampuuun dah

08 Jun



search

New Post