Seperti biasa pada malam penghantar tidur, Arya dan ibunya selalu bercerita dan bertanya jawab ringan yang terkadang tak terjangkau jawabannya oleh sang ibu. Tak jarang juga pada malam penghantar tidur si anak mendapatkan wejangan untuk segala yang terjadi disiang harinya. Canda tawa ringan juga selalu menghias ruangan sebesar 3x4 tsb.

Malam itu, kebetulan ada ayah Arya yang ikut menemani. Karena biasanya ayahnya selalu berangkat ke negeri seberang untuk mencari nafkah untuk keluarga tersebut. Banyak sekali diskusi yang terjadi antar mereka. Bahkan Arya pun bertanya tentang kisah pada zaman Rasulullah. Alhamdulillah ada ayah yang ikut membantu menjawab setiap pertanyaan Arya yang tak mampu dijawab oleh ibunya sehingga tidak ada penasaran yang menemani tidur Arya malam itu.

Setelah puas bercerita, sang ibu menutup pembicaraan dengan meminta Arya membaca doa sebelum tidur. Perintah itu pun langsung dilakukan oleh Arya. Namun tidak lama setelah itu, Arya meminta izin untuk ke dapur karena dia merasa haus dan ingin minum. Ibu mengizinkannya dan pergilah Arya ke dapur dan minum. Namun tiba-tiba ketika Arya kembali ke kamar dimana ayah dan ibu berada, Arya memegang kaki ibunya, melihat dan mengelus lalu berkata "surga Arya mana bu, kok tidak kelihatan?". Seketika tawa mereka pecah tidak menduga akan seperti itu reaksi sang anak setelah mendengarkan cerita yang disampaikan oleh kedua orangtuanya tadi.