RR. Nunuk Indrayanti, S.Pd.

RR. Nunuk Indrayanti, S.Pd. adalah seorang guru di SMP Yadika 8 Jatimulya Bekasi sejak tahun 2003. Ibu dua orang anak bernama Dewa dan Satriyo. Dapat dihubungi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kerajaan Alkisah
https://www.google.com/search?q=gambar+kerajaan+dan+rajanya&sxsrf

Kerajaan Alkisah

Pada jaman dahulu kala, berdirilah kerajaan Alkisah, yang jaya wijaya, gemah ripah loh jinawi, hijau loyo-loyo... eh royo-royo maksudnya. Luas wilayahnya membentang dari Ujung kulon sampai Batas Wetan, dari pucuk utara sampai pangkal selatan. Sumber Daya Alamnya masih tersimpan sampai 70 turunan, asal tidak tanjakan, dijamin masih makmur mur..mur.

Pada suatu masa, karena dosa kolektif, berhembuslah angin jahat di Kerajaan Alkisah. Yaa, Kerajaan Alkisah rupanya kena azab. Menyebabkan penduduknya yang agak produktif menjadi lesu, lemah, lungkrah, dan pasti cepat lelah. Perekonomian pertumbuhannya minus 5,1%. Daya beli masyarakat turun, daya jualnya naik. Mereka menjual kulkasnya, Hp, Tv, Kasur, dan sebagian juga martabatnya.

Baginda Yang Dipertuan Agung, ingin bershodaqoh untuk kawulanya. Raja ingin tindakannya dicontoh oleh anak buahnya. Beliau membagikan seribu ton sembako. Agar lebih cepat sampai dan tepat sasaran, Mentri Yang Dipercaya, langsung dijadikan Ketua Gugus Tugas. Sang Mentri Yang Dipercaya bergerak cepat, dibaginya 2 sembako dari Baginda. Dipanggilnya Wakil Mentri Yang Agak Tidak Dipercaya. Setengah sembako diberikannya dengan amanah di bagi ke kawula. Wakil Mentri Yang Agak Tidak Dipercaya pun tidak mau berlama-lama menahan perintah Raja. Dibaginya setengah dari setengah sembako tadi, dan kemudian dipanggilnya gubernur-gubernur se Indonesia...eh salah lagi, se Kerajaan Alkisah maksudnya. Setengah dari setengah tadi dibagi-bagi kepada masing-masing gubernur, dengan amanah disampaikan ke kawulanya masing-masing. Seminggu kemudian shodaqoh Baginda Yang Dipertuan Agung sampai ke pintu reot Mak Ijah. Wajah Mak Ijah berbinar gembira, ditangannya ada sekantong sembako seberat 1 kg. “Alhamdulillah, hari ini kita makan Nduk,” kata Mak Ijah kepada cucu perempuannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post