Kukendarai motor dengan nyakin. Tatapanku lurus ke depan. Hati dan pikiranku bersenandung. Ini pasti efek semangat Man jadda wajada dari Alif Fikri yang merasukiku. Beberapa hari membaca novel Negeri 5 Menara, ternyata berdampak positif untukku. Sifat ragu, khawatir, malu, agak menyingkir dari pribadiku. Sekarang digantikan dengan kenyakinan aku pasti bisa, aku pasti berhasil.

Ini tahun pertama aku diterjunkan ke lapangan untuk jemput bola. Sekolah tempat aku bekerja adalah yayasan swasta. Bagi sekolah-sekolah swasta, tiap menjelang tahun ajaran, pasti disibukan dengan kegiatan menjaring siswa baru. Beberapa kali aku mendampingi teman lain, mengunjungi beberapa SD, untuk mempromosikan sekolahku dan menawarkan kerjasama, rupa-rupa tanggapan guru-guru SD. Pengalaman pertamaku cukup membuatku shock. Sikap guru SD yang menerimaku, jauh dari kata ramah. Wajahnya datar, tanpa senyum, bahkan aku tidak dipersilahkan duduk. Katanya anak-anak sedang ulangan, lain kali saja.

Man jadda wajada, bisikku dalam hati. Allah besertaku. Ini kegiatan sangat penting, tidak hanya bagiku, tetapi juga teman-temanku, dan sekolahku. Bismillah, kuketuk pintu kantor SD Jatimulya 01. Kuucapkan salam, kukenalkan diri dan kusampaikan maksud kedatangan kepada ibu guru piket. Beliau tersenyum, mempersilahkan diriku duduk. Beliau berlalu sebentar, dan kembali dengan membawa segelas teh dan kue di piring. Wah suprise pikirku, aku di jamu. Kata beliau, “ Kepala sekolah sedang rapat, nanti saya antar saja ke kelas VI, Ibu cicipi dulu makanan dan minumnya.” Subhanallah, aku bersyukur kepada Allah.