Menjaga Lilin
Menjaga Lilin
Di kampung Rawasapi sedang heboh. Orang-orang banyak yang kehilangan uang dan harta berharga. Berhembus kabar, ada warga yang memelihara pesugihan. Tuyul, babi ngepet, atau sejenisnya. Dewa dan teman-temannya menjadi penasaran. Apakah tuyul atau babi ngepet itu benar-benar ada. Mereka berniat ikut andil menjaga keamanan dan ketentraman kampungnya. Dewa dan ganknya pun memutuskan ikut ronda.
Malam sudah lewat. Kantuk tak dapat ditahan lagi oleh Dewa. Dewa memutuskan pulang. Suara kentongan barusan berbunyi dua kali, pukul 02.00 dinihari. Sampai depan rumah Dewa heran, rumahnya gelap gulita. Ketika membuka pintu, dan masuk ke rumah, makin heran, ada kelap-kelip cahaya di kamar ibunya. Penasaran Dewa mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka, betapa kaget Dewa, Ibunya sedang menghadapi lilin, Masya Allah, apakah selama ini ibu...
Kecewa, marah dan takut berkecamuk di hati Dewa. Dewa mendorong pintu dengan keras. Ibunya kaget dan menoleh ke pintu. Dewa menghambur ke dekat ibunya. Tangan ibu terhenti memainkan keyboard laptop. Di layar tertulis Gurusiana. Dewa terhenyak, untuk menutupi malunya, Dia menanyakan kok ibu mengetik diterangi lilin. Ibu tersenyum, “Tokennya habis Mas, Ibu lupa beli. Ini Ibu sedang menulis cerita, sekalian menunggu Mas Dewa pulang ronda. Rondanya sudah?’
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dikira ada mistiknya, keren bu
Matursuwun Bunda. Salam sukses buat Bunda.
Menarik
Matursuwun Bunda, Salam sukses buat Bunda.
Wow cerita keren bun
matursuwun Bunda. Salam sukses buat Bunda.
ha..ha.., melas banget sampai kehabisan token..gak ada bunyi alarmnya?
Kalau bunyi, kan masih ada 200, kita pikir, ah besok dah. karena kesibukan suka lupa Pak, begitulah...tahu-tahu tengah malam mati. Matursuwun Pak.
Waaahhh... Hahahaha bukan pesugihan ya bu
Bukan, hanya karena sering lupa ngisi token, he...he... matursuwun Bunda. sukses selalu.
Hihihi lucu bunda ceritanya.ada-ada saja. Keren untuk sebuah cerita cukup menggelitik
Itulah emak-emak, suka lupa, matursuwun Bunda.