RR Sri Wulandari

RR Sri Wulandari adalah seorang guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Bengkulu Utara. Wanita kelahiran 22 Mei 1970 yang berasal dari Yogyakarta ini mendapat SK da...

Selengkapnya
Navigasi Web
ULASAN SECUIL KISAH

ULASAN SECUIL KISAH

ULASAN SECUIL KISAH

RR SRI WULANDARI

Kisahku diawali menulis diary sejak SMP. Kucurahkan rasa, keinginan, harapan di diary teman curhatku. Kebiasaan ini berlangsung sampai kuliah. Tetapi, ternyata ada teman yang suka membuka diaryku. Sejak itu, aku mulai tidak nyaman menulis. Kucari solusi, aku membeli buku diary yang ada kuncinya. Apa yang terjadi? Ternyata diarykupun gampang dibuka, walaupun sudah terkunci. Akhirnya, aku bakar semua buku diaryku agar orang tidak bisa membaca apa yang kurasa dan kualami. Sejak itu, aku tidak lagi menulis di diary. Setiap ingin mengungkap rasa, aku menulis di sebuah kertas. Setelah tertuang dalam tulisan, kertas itu aku buang. Begitu seterusnya, hingga pada suatu saat aku bertemu dengan seorang guru SD, penulis puisi, cerpen, seorang sastrawan hebat yang bernama bapak Herman Suryadi, S.Pd pada tahun 2017.

Bapak Herman Suryadi, S.Pd terkenal dengan julukan Kakak Tua Raja mengajak para guru menuangkan kisahnya dalam buku “Pengalaman Pertama Menjadi Guru”. Akhirnya terciptalah buku Pengalaman Pertama Menjadi Guru dimana di dalam buku tersebut ada tulisanku yang berjudul : “Kudatang Untuk Mengubah dan Mencerdaskanmu” terbit di bulan November 2017. Betapa bahagiaku tak terkira ternyata mampu menghasilkan karya dan dibukukan dalam sebuah buku ber ISBN Antologi Artikel 40 Guru. Mulai dari situlah, timbul rasa percaya diri. Aku bisa. Sungguh tak terkira rasa bahagia itu, dan semakin bahagia lagi, suami mendukungku. Waktu luang yang ada mulai kugunakan berkomunikasi dan  belajar dengan Kak Herman Suryadi di group wa Sicernov ataupun wapri dengan beliau. Kak Herman Suryadi, bagiku beliau adalah seorang bapak, sahabat, guru, motivator dan inspirator yang sangat baik. Beliau tidak mau main-main kalau urusan penulisan cerpen, puisi ataupun novel. Beliau orang yang tegas, disiplin, rapi, dan sangat teliti. Setiap kata yang tertuang dalam tulisan akan dibaca, diteliti, direvisi, dibenarkan sesuai PUEBI. Beliau editor yang sangat handal. Kegiatan pelatihan penulisan mandiri diprakarsai oleh Kak Herman Suryadi di berbagai Kabupaten di wilayah Propinsi Bengkulu. Di wilayahku, aku menjadi koordinator mengajak rekan-rekan belajar menulis cerpen, puisi, novel dan lain-lain. Semua kegiatan dilakukan dengan biaya mandiri dari masing-masing peserta. Dan Alhamdulillah, sejak mengikuti pelatihan itu, aku mulai tergerak kembali untuk menulis dan tidak takut lagi menuangkan rasa dan kisahku yang sebenarnya atau kisah imaginasi dalam sebuah cerpen atau puisi.

Berbagai penulisan antologi di tahun 2017 yang aku ikuti, seperti antologi puisi Bianglala di Langit Utara dan Ultah Kesatu Kopra. Di tahun 2018 mulai ikut menulis cerpen dalam sebuah antologi Cerpen Kopra “Menyulam Kisah di tanah Raflesia”, “Keranda di pelaminan”, “Teja Mencari Cinta”, “Pelukis Kecil Yang Malang”, “Lelaki Pemuja Senja”, “Rindu tanpa Muara”, “Cernak Lani Ratu Literasi”, semua buku antologi ini di bawah bimbingan Bengkel Haes asuhan Kak Herman Suryadi dan menutup tahun 2018 aku mengikuti 1000 Guru ASEAN Menulis Puisi di bawah asuhan Perruas.

Pada tahun 2019, Aku berani menuangkan kumpulan puisi-puisiku dalam sebuah buku tunggal “Secuil Kisah Dalam Bait” yang berjumlah 85 puisi. Untuk menerbitkan buku ini, sungguh luar biasa keberanian muncul dariku. Walaupun buku ini tentunya sangat tidak sempurna, mungkin ada yang mengatakan itu bukan puisi yang sebenarnya, kuakui itu karena keterbatasanku. Tetapi bagiku, itu anugrah yang luar biasa. Aku ternyata bisa menuangkan seluruh rasa dan kisahku dalam sebuah buku tunggal ber-ISBN tanpa ketakutan lagi. Buku ini memang untuk dibaca orang lain, orang tidak tahu apakah itu kisahku yang sebenarnya ataukah imaginasiku. Terimakasih Kakak Tua Raja Herman Suryadi, berkat engkaulah aku mampu kembali menulis tanpa ada rasa takut. Engkau pahlawanku, pahlawan literasiku. Walau engkau meninggalkan kami untuk selamanya. Doaku menyertaimu. Surga terindah untukmu.

 

Argamakmur, 10 Mei 2021

 

 

 

RR Sri Wulandari dilahirkan di Sleman, 22 Mei 1970. Ia mengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Bengkulu Utara. Ia bisa dihubungi via wa 085273984856 atau posel [email protected]

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bu cantik. semoga menang. Sehat dan sukses selalu

11 May
Balas

Aamiin Yaa Rabb. Terimakasih banyak. Salam Literasi

11 May

Aamiin Yaa Rabb. Terimakasih. Salam Literasi

11 May
Balas

Keren Bu. Mantap ulasan nya. Semoga sukses selalu

11 May
Balas

Aamiin. Terimakasih .

16 May

Luar biasa kisah ibu..Salam sehat selalu dan sukses untuk karya - karya ibu....salam literasi.

11 May
Balas

Terimakasih pak. Salam Literasi

11 May

Luar biasa Bu, sukses selalu...

12 May
Balas

Terimakasih Salam Literasi

14 May



search

New Post