Tahun tujuh puluhan, tiang listrik adalah benda asing bagi sebagian besar orang kampung, seasing listrik bagi kehidupan mereka. Setelah ada program Listrik Masuk Desa (LMD), listrik dan tiang listrik menjadi sesuatu yang akrab bagi sebagian besar warga Indonesia. Bahkan seiring waktu semua orang tidak peduli dengan keberadaan tiang listrik.

Hanya petugas PLN yang peduli dengan tiang listrik. Namun sesekali ada juga yang peduli dengannya, mereka adalah para pemasang sepanduk usaha dan promosi politik. Mengapa dipasang pada tiang listrik?

Sadarkah kita bahwa sebenarnya tiang listrik sungguh luar biasa. Lurus, keras, tegak, kuat, dan serbaguna. Dibalik kehebatan tiang listrik, kita hanya melihat kesederhanaannya.

Pernahkah kita mendengar teriakan tiang listrik tentang kehebatannya? Pernahkah kita mendengar keluhan tiang listrik karena keberfungsiannya? Pernahkah kita mendengar cerita miring tentang tiang listrik?

Mungkin itu tidak penting. Yang terpenting, tiang listrik yang luar biasa dan penuh makna itu tidak pernah angkuh dan sombong. Dia tetap tegak dan tahan banting. Ketika dia terkena hujan, panas, badai, terbakar, tertabrak, atau apapun, dia tidak pernah merintih, menangis. Dan hebatnya dia tidak pernah berpura-pura.

Tiang listrik kau hebat. Kini kau semakin populer.

Cukup.