BUKIT BERSELIMUT KABUT
Pagi ini Cikole menggigil pada 19 derejat celsius
asap-asap mengepul dari mulut-mulut pembicara layaknya cerutu
daun daun masih berselimut embun tampak sempoyongan
burung dan ayam jantan tenggorokannya juga lembab
aku masih menggenggam jemari matahari
aku mengajak matahari untuk terbit
kupapah dia untuk berjalan
sesekali kugendong dia ketika bertemu jalan menanjak
kami terengah
nun jauh disana
muncul puncak bukit
kaki dan badannya masih berselimut kabut
dingin
"Bagaimana aku bisa terbit?" bisik matahari
"Sementara kabut terlalu perkasa menghalangiku." rintihnya
Hari itu aku pulang tanpa matahari
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar