RUJINEM

Wanita ini tinggal di Krapyakwetan Panjangrejo Pundong Bantul DIY dekat Pantai PARANGTRITIS. Tugas mengajar di SMAN 1 Srandakan Bantul DIY pada mata pelajaran k...

Selengkapnya
Navigasi Web
Di Balik Kulit Keriputmu
Sumber gambar :cibinongnews. com.

Di Balik Kulit Keriputmu

#Tantangan Hari ke-189

#TantanganGurusiana

Menjelang usia senjanya Pak Saleh lebih cenderung pendiam. Ia mengingat perjuangan hidup yang sudah dialami. Pada waktu anak-anak masih kecil bekerja membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Ia bekerja apa pun sebagai pesuruh, mencangkul kebun, menggarap sawah, menanam tebu yang silih berganti tempatnya. Usianya menginjak 65 tahun dan tinggal hidup sendirian. Istrinya sudah 11 tahun yang lalu dipanggil Allah dan anak-anaknya sudah hidup bersama keluarga di lain tempat.

Pada suatu saat anak dan keluarga datang menjenguknya. Mereka bercakap-cakap di bawah pohon pisang.

“Bapak sudah makan belum?” tanya putrinya.

“Belum masak nasi, minum saja belum masak hanya air panas dalam termos”, jawab Pak Saleh sambil memegang ranting dikumpulkan untuk masak.

“ Sudah pukul 10.00 WIB kok belum makan, ini Pak makan dulu saya bawa nasi sama sayur asem, ada juga tempe gorengnya”, ajak putri kepada Bapaknya sambil menaruh makanan di sampingnya. Pak Saleh segera mencuci tangannya dan menikmati makanan yang dibawa putrinya. Perasaan hari timbul pada putrinya, bapaknya yang dulu merawatnya kini menjadi orang yang kurang mendapat perhatian karena banyak faktor.Putrinya tidak bisa setiap hari berkunjung marena memang sudah mempunyai keluarga dan tinggal agak jauh dari rumah Pak Saleh.Pak Saleh tampak cocok dengan makanan yang dibawa putrinya, perutnya lapar sudah terisi dengan asupan.

“Wah segar sayur asemnya, habis banyak aku makannya”,seru Pak Saleh dengan lega.

“Iya Pak, tadi aku masak sendiri, sekedar untuk sarapan tidak bisa masak yang istimewa”, jawab putrinya.

“Makanan yang penting enak tidak harus mahal dan istimewa. Untuk makan diatur jangan boros”, ujar Pak Saleh sambil memandang putrinya.

“Iya seadanya saja kok, keuangan juga terbatas”, jawab putrinya.

Silahkan diikuti kisah cerpen selanjutnya ya, banyak hikmah dari cerpen ini yang menginspirasi berbuat baik sebagai anak dan orang tua. Selamat membaca !

Salam literasi, tetap semangat dan semoga sehat selalu

Bantul, 4 Juni 2021

Rujinem, SMAN 1 Srandakan Bantul DIY

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ditunggu kelanjutannya Bu

04 Jun
Balas



search

New Post