Catatan Ramadhan 2024

Tahun 2024 menjadi tahun keduaku dalam menjalani bulan puasa dengan suasana berbeda. Pada 2023 yang lalu menjadi tahun pertama karena itulah awal suami sakit. Sejak 26 Februari 2023 suami terkena serangan stroke pada tubuh bagian kanan sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Hingga saat ini, sakitnya pasang surut. Usai Ramadhan 2023 alhamdulilah kondisinya membaik sehingga bisa menjalankan salat idul Fitri. Mungkin, hal ini karena beliau tetap berpuasa sehingga pola makannya terkontrol.

Sayangnya, setelah merasa kondisinya membaik, beliau kurang memperhatikan pola makan. Kebetulan saat ini sudah pensiun sehingga mungkin merasa lebih santai dan rileks. Saat saya di sekolah, sering mengkonsumsi makanan di luar menu yang tersedia. Akibatnya jelas, penyakit strokenya kambuh lagi. Di samping itu, ditambah lagi dengan gula darah, kolesterol, dan asam uratnya naik drastis. Akibatnya, beliau terkena selulitis pada kaki bagian kanan. Lengkap sudah akhirnya, kaki kiri yang baru mulai bisa untuk berjalan ditambah kaki kanan ikutan sakit.

Setelah pengobatan di rumah sakit, di samping terapi untuk stroke _ nya, beliau menjalani pengobatan selulitis dan akhirnya tim dokter memutuskan untuk insisi ( pembedahan pada bagian kaki kanan yang terkena selulitis). Pada selulitis ini kaki membengkak dari ujung jari hingga paha. Saya dapat merasakan bagaimana sakitnya. Beruntunglah, tindakan insisi dapat sedikit mengurangi penderitaannya. Untuk penyembuhan selulitis pasca insisi ada perawatan jalan dan kontrol rutin dari dokter.

Kini, pada awal 2024, alhamdulilah kondisinya mulai membaik. Namun sayangnya belum mampu berjalan normal sehingga mesti menggunakan kursi roda.

Pada Ramadhan tahun 2024 ini, semula saya sempat berputus asa mungkinkah masih dapat menjalankannya. Saya hanya bisa bermohon kepada Allah SWT, semoga tetap diberikan kekuatan, ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan dalam menjalani ujian ini.

Hingga pada puasa hari ke_3 ini alhamdulilah kami dapat menjalankan dengan lancar. Kondisi alam yang diwarnai dengan hujan deras sepanjang waktu terasa suasana teramat syahdu. Yang menarik, suami menjalani setiap proses pengobatan dan terapi dengan semangat. Beliau tidak cengeng dan aleman. Namun sebaliknya, tetap ceria dan semangat.

Semoga dengan tetap menjalankan puasa Ramadhan tahun ini berpengaruh pada kondisi kesehatan suami dan akhirnya dapat beraktivitas seperti sedia kala. Aamiiin.

Pada puasa hari ketiga, setiap aktivitas diwarnai dengan hujan deras. Usai salat tarawih semalam, lampu listrik mati total hingga menjelang makan sahur. Saat berniat menyiapkan makanan sahur, ternyata isi tabung gas habis sehingga makanan sahur serba dingin. Tak apalah, alhamdulilah masih ada makanan dan minuman untuk makan sahur.

Bandar Batang,

14 Maret 2024