Rumiyatun

Saya tidak memiliki latar belakang sastra, saya adalah orang eksak yang selalu berkutat dengan angka. Namun saya senang menulis walaupun tulisan sy sangat jauh ...

Selengkapnya
Navigasi Web
 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI  DAN OPTIMALISASI PEMBELAJARAN  YANG BERPIHAK KEPADA MURID

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN OPTIMALISASI PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK KEPADA MURID

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan menyiratkan fungsi guru yang esensial yakni sebagai penuntun. Penuntun bagi kodrat alam yang sudah dimiliki murid sejak lahir berupa bakat dan kondisi dimana ia dilahirkan. Seorang anak harus diajarkan sesuai dengan kodrat alam dimana ia tinggal dan dibesarkan. Pendidikan yang memperhatikan konteks sosial budaya seperti itu diyakini akan lebih membahagiakan si anak. Pendidikan yang memperhatikan kebutuhan murid.

Selain itu menurut Ki Hajar Dewantara kedudukan guru sebagai penuntun mengharuskan guru menjadi contoh saat berada di depan (Tut Wuri handayani). Untuk itu guru diharapkan bisa menjadi teladan untuk muridnya. Proses belajar guru sebagai penuntun agar dapat menyesuaikan diri dengan kodrat zaman yang oleh Ki Hajar Dewantara merupakan aspek penting dalam keberhasilan pendidikan. Zaman berubah, situasi berubah menghadapi murid pun juga harus berubah. Guru dituntut untuk ikut mempelajari dan mengetahui yang dibutuhkan murid dalam menghadapi zaman yang serba digital dan canggih.

Sebagai seorang guru penggerak harus memiliki nilai dan peran yang dapat mempengaruhi pembelajaran di kelas. Beberapa nilai guru penggerak yang berkaitan dengan hal tersebut antara lain berpihak kepada murid dan inovatif. Artinya apa yang dilakukan dan disiapkan seorang guru penggerak dalam pembelajaran semua ditunjukan untuk murid-muridnya. Seorang guru penggerak juga harus memiliki nilai inovatif artinya seorang guru penggerak harus mengetahui dan memberikan hal-hal baru dalam pembelajaran sesuai dengan kodrat zaman murid.

Sedangkan peran seorang guru penggerak yang mempengaruhi proses pembelajaran di kelas yaitu menjadi pemimpin belajar dan mewujudkan kepemimpinan murid. Keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung bagaimana seorang guru dapat memimpin proses pembelajaran di kelas tersebut. Selain itu proses pembelajaran yang dilakukan selalu melibatkan murid tidak sebagai objek melainkan sebagai subjek pembelajaran.

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan membantu murid dalam memenuhi kebutuhan belajarnya, seorang guru penggerak harus memiliki visi dan mengembangkan visi tersebut dalam mewujudkan keberpihakan kepada murid-murid. Selanjutnya mengupayakan visi tersebut melalui Prakarsa perubahan yang positif dan apresiatif. Di samping itu seorang guru penggerak harus memiliki, meyakini dan menerapkan visi atau nilai-nilai kebajikan yang disepakati, sehingga tercipta budaya positif yang berpihak kepada murid. Berdasarkan budaya positif tersebut, seorang guru akan memikirkan Kembali kebutuhan-kebutuhan dasar yang sedang dibutuhkan murid pada saat melakukan kesalahan.

Pembelajaran yang berpihak kepada murid itu adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada murid membangun sendiri pengetahuannya, tidak selalu mengikuti keinginan gurunya. Murid diberi kebebasan untuk memahami pelajaran sesuai dengan caranya. Untuk menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid ada 7 hal yang harus dipersiapkan oleh seorang guru yaitu:

1. Suasana ruang belajar yang berbeda, seorang guru dapat mengatur ruang belajar beragam sesuai dengan kebutuhan murid dan pembelajaran. Guru juga bisa mencoba metode mobile teaching, yaitu guru benar-benar turun dan menghampiri untuk membantu murid satu per satu dan menjelaskan tentang materi pelajaran. Murid akan lebih rileks belajar bersama guru.

2. Perbanyak interkasi, Seorang guru dapat memberikan full attention atau perhatian penuh kepada semua murid. Dengan ini maka dapat memancing diskusi, pendapat, atau argumen interaktif antara murid dan guru. Peran guru di sini adalah untuk membuat murid nyaman dan leluasa mengungkapkan ide sesuai dengan kemampuan murid.

3. Memberikan perhatian kepada semua murid, seorang guru harus memahami dan memperhatikan semua muridnya secara merata dan tidak pilih-pilih.

4. Memahami latar belakang murid, seorang guru diharapkan memahami latar belakang murid-muridnya yang tentu berbeda-beda sesuai minat dan bakat mereka. Berikan pendekatan yang sesuai dengan kondisi murid untuk mencari tahu akar permasalahan yang dialami murid.

5. Memberikan support penuh kepada murid, Support harus diberikan kepada murid dari pihak sekolah khususnya guru dan juga orangtua. Setiap murid punya perkembangan dalam belajar yang berbeda. Saat mereka mencapai sebuah pencapaian entah kecil atau besar, berikan pujian kepada usahanya.

6. Gunakan teknologi, untuk membuat variasi dalam pembelajaran seorang guru harus dapat memanfaatkan teknologi sesuai zaman murid.

7. Gunakan media pembelajaran dan praktik, dengan menggunakan media pembelajaran maka akan menciptakan suasana belajar di kelas yang bagus dan efektif. Media pembelajaran akan membantu guru lebih mudah menjelaskan dan murid lebih mudah mengerti. Media pembelajaranpun disesuaikan dengan kebutuhan murid.

Dari penjabaran di atas, mulai dari filosofi Ki Hajar Dewantara tentang hakikat Pendidikan, nilai dan peran guru penggerak, visi dan Prakarsa perubahan yang dilakukan oleh seorang guru penggerak serta budaya positif yang menanamkan nilai-nilai kebajikan kepada murid. Pembelajaran yang berpihak kepada murid, hal-hal tersebut menjadi bagian dari pembelajaran berdiferensiasi.

Menurut Tomlinson (2001: 45), Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Tomlinson mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu:

1. Kesiapan belajar (readiness) murid,

2. Minat murid,

3. Profil belajar murid (gaya belajar murid).

Selain itu Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.

2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.

3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.

4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.

5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

Seorang murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

Suatu Pembelajaran berdiferensiasi terjadi ketika seorang guru merencanakan pelajaran yang sesuai dengan konten yang akan dibahas, proses atau produk yang digunakan sesuai dengan keinginan siswa, serta mereka bisa menerima pembelajaran yang dibutuhkan untuk berkembang dan berhasil. Dengan demikian pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang sangat pas diterapkan oleh guru sebagai upaya mengoptimalisasikan pembelajaran yang berpihak kepada murid.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post