Rumondang Sitohang

Hanya wanita biasa. Seorang pendidik yang suka membaca, mengamati dan mencoba membiasakan kebenaran. Hobby berenang dan travelling ala b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Fobia pada Laptop!

Jangan Fobia pada Laptop!

Tak ada yang mengira bahwa pandemi COVID-19 akan menjadi momok yang sangat menakutkan. Selain takut terjangkit penyakit tersebut, semua sendi kehidupan pun berubah total. Demikian juga halnya dengan kegiatan belajar mengajar. Saat itu, mau tak mau, suka tak suka kegiatan pembelajaran harus berubah arah. Dari yang bertatap muka menjadi daring (dalam jaringan). Dari yang cara mengajarnya menggunakan media papan tulis, berubah menjadi pemanfaatan papan tulis digital seperti aplikasi Miro dan Jamboard. Dari yang terbiasa berkomunikasi langsung dengan siswa, berubah menjadi komunikasi (rapat) jarak jauh. Itulah yang saya alami.

Pada masa itu, saat pertama kali menggunakan aplikasi rapat daring, sebagai host saya merasa kesulitan memantau siswa. Saya mendapati berbagai macam kelakuan siswa. Ada siswa yang hadir tanpa mau menyalakan video. Ada siswa yang tanpa sadar menyalakan video tetapi masih tiduran dan ada yang tidak memakai seragam sekolah. Sebagai pendidik, kita tak boleh berputus asa apalagi sampai mati gaya menghadapi keadaan tersebut.

Dulu, saya termasuk orang yang kurang suka menggunakan laptop, bahkan cenderung fobia. Penyebabnya adalah pengetahuan saya yang minim dalam menggunakan tools pada laptop. Selain itu, mata saya mudah lelah jika berlama-lama di depan laptop. Tapi COVID-19 akhirnya memaksa saya untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi. Tak ada lagi rasa fobia menggunakan laptop dan aplikasi pendukungnya. Kenapa hal itu bisa terjadi? Itu karena saya menyadari manfaat besar dari teknologi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, memberikan manfaat yaitu:

· Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.

· Siswa lebih mudah mencari informasi yang luas melalui link yang dibagikan guru ataupun dengan cara mencari sendiri melalui mesin pencari.

· Meningkatkan kemampuan belajar.

· Memudahkan akses belajar yang bisa dibuka di mana saja dan kapan saja.

· Meningkatkan minat belajar.

· Memudahkan guru dalam memberikan materi ajar.

Sebagai seorang guru, selain harus memiliki kompetensi dalam disiplin ilmunya, juga harus rajin mengikuti kegiatan seminar maupun webinar. Tujuannya adalah untuk pengembangan diri. Gurusiana sebagai salah satu platform berbagi tulisan, menjadi salah satu media “penerang” bagi saya. Banyak informasi yang saya dapat melalui tulisan teman-teman gurusianer. Tulisan tentang tutorial, perjalanan, cerita tentang dunia pendidikan maupun berbagi informasi tentang seminar atau webinar. Saya mengenal MediaGuru dan platform gurusiana dari link tulisan yang dibagikan teman melalui pesan WhatsApp di HP android.

Tak bisa dipungkiri, keberadaan internet dan teknologi telah menjadi solusi kegiatan belajar mengajar yang saya lalukan. Kreativitas saya sebagai guru semakin berkembang. Bukan hanya dari segi penggunaan teknologi, tapi saya juga harus bisa memastikan bahwa pembelajaran telah tersampaikan dengan baik, tepat sasaran dan bermakna. Teknologi menjadi alat agar pembelajaran menjadi lebih mudah dan efisien. Tentu saja, sebagai guru kita juga harus mengawasi siswa dalam menggunakan teknologi. Sebab dalam kecanggihan teknologi saat ini, ada saja penyebaran informasi yang tidak aman bahkan merugikan.

Sekarang, saya tak merasa fobia lagi pada laptop. Laptop telah menjadi sahabat saya. Secara teratur, saya mengirim tulisan ke beberapa penerbit dan mengunggah video pembelajaran di channel youtube. Bagaimana dengan Anda, bapak ibu guru hebat? Apakah masih ada yang fobia pada laptop?

Profil Pengarang

Rumondang Ernawati Sitohang adalah seorang pendidik di SMA Negeri 2 Sukatani Kabupaten Bekasi. Wanita perantau asal Medan ini lahir pada tanggal 08 April. Kini telah dikaruniai tiga orang anak yang cantik dan tampan. Memiliki hobi membaca, menulis dan traveling. Untuk hobi travelingnya, kerinduan terdalam yang belum terwujud adalah melihat keindahan Raja Ampat Papua.

Kecintaannya pada dunia menulis dibuktikan dengan karya berupa buku tunggal dan puluhan buku antologi. Buku tunggal yang telah terbit adalah Liburan Seru Keluarga 3G Manihuruk (Low Budget Travelling) Jejak Publisher, 2022.

Buku antologi diantaranya, Kampung Halaman (Antologi Anlitera, 2019), Sajak Dalam Seribu Cangkir Kopi (Antologi Puisi, KoPMi 2019), Melukis Kenangan (Antologi Jalan-jalan, Beta Aksara 2020), Agar Siswa Bahagia di Sekolah ( MediaGuru, 2021), Tak Ada Yang Lebih Indah Dari Kasih Sayangmu (MediaGuru, 2021), Rasa Kehilangan (MediaGuru, 2022), Menua Bersamamu ( MediaGuru, 2022), Mencintai Tanpa Harus Memiliki (MediaGuru, 2022), Kasih Sayangmu, Membuatku Merasa Berharga (Pentas Grafika, 2022), Tukang Parkir (SIP Publishing, 2022), Tiga Menguak Lapar (Antologi Puisi SIP Publishing, 2023), Sepasang Gelang Karet (Pentas Grafika, 2023), Malam Jahanam (Antologi Fiksi Mini SIP Publishing, 2023), 1001 Cara Menghadapi Teman Toxic (Antologi Esai, Media Guru 2023).

Jika ingin menjalin komunikasi dengannya, dapat menghubungi nomor WhatsApp 081315639877 atau surel [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

11 Mar
Balas

Mantap sahabat baru yang baik bahkan tak protes ya

11 Mar
Balas



search

New Post