Rumondang Sitohang

Hanya wanita biasa. Seorang pendidik yang suka membaca, mengamati dan mencoba membiasakan kebenaran. Hobby berenang dan travelling ala b...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membiasakan Penggunaan Tiga Kata Ajaib
Foto: dokumen pribadi

Membiasakan Penggunaan Tiga Kata Ajaib

Tadi pagi sekitar pukul 10, saya mendampingi anak saya ke sekolahnya. Tidak biasanya hal ini saya lakoni, karena kesibukan menjadi guru di sebuah sekolah menengah atas. Tapi berhubung ada kegiatan vaksinasi, maka rasa keibuan saya ingin mendampingi agar anak lebih tenang. Tidak tegang saat disuntik.

Sambil menunggu di luar ruangan vaksin, tiba-tiba kaki saya diinjak oleh seorang siswa perempuan. Saya dengar siswa tersebut buru-buru mengucapkan permintaan maaf. Hati kecil saya langsung senang. "Tidak apa-apa,"kata saya sambil tersenyum. 

Menggunakan tiga kata ajaib, saat ini sudah mulai jarang kita dengar. Apa saja kata ajaib itu? Betul, kata ajaib itu adalah tolong, maaf dan terimakasih. Anak terkadang bahkan tidak peduli dengan aktivitas di sekitarnya, saat sudah fokus pada gadget. Pernahkah gurusianer mendengar anak yang berkata,"Ma, mana bajuku? Mana kaus kakiku?" Apa yang gurusianer rasakan? Tentu ada rasa kesal. Dalam hati kecil berkata,"Mau minta tolong, eh nggak sopan nanyanya." 

Menyikapi anak yang minim kata ajaib, sesungguhnya sangat mudah. Cara pertama adalah biasakan memulai dari diri kita sebagai orang tua. Orang tua harus mampu memberi contoh yang baik. Misalkan kita menyuruh anak untuk menyapu rumah. Kita boleh berkata,"Nak, tolong rumahnya disapu ya!" Dan saat sudah selesai disapu maka jangan pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih. Walaupun posisi kita sebagai orang tua.

Cara kedua, ketika anak meminta sesuatu tanpa kata tolong, maka jangan langsung diladeni atau dibantu. Mulailah mengajarinya dengan cara anak mengulangi permintaannya dengan kata tolong. Demikian juga saat melakukan kesalahan, ajari anak untuk segera bertanggung jawab dengan cara meminta maaf terlebih dahulu. Itu saja sedikit pengalaman saya. Semoga kebiasaan baik pada anak tetap melekat hingga mereka dewasa. Tabik.

 

Kota Industri, 21 Desember 2021 (12.00) 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang sangat bernas bu..naluri kita sebagai pendidik akan selalu memaafkan kesalahan siswa jika mereka menggunakan kata ajaib tersebut. Salam kenal dan sukses selalu buat bu Rumondang

22 Dec
Balas



search

New Post