TREND VIRAL BONEKA ARWAH
Tagur-7
Hoby baru para selebritis tanah air untuk mengadopsi spirit doll atau yang lebih dikenal dengan boneka arwah belakangan ini menjadi sorotan banyak pihak. Berbagai kalangan ramai membacakan dari perspektif yang berbeda.
Lepas dari hoby artis yang cenderung hedonis dan terkesan suka menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang nir faidah, saya pribadi lebih suka mendengarkan dan mencermati perdebatan para ahli tentang kondisi ini. Secara garis besar, para ahli berpendapat bahwa selama boneka arwah tersebut diadopsi hanya sebagai koleksi dan sekedar mainan saja, maka hal itu tidak menjadi masalah. Namun, faktanya para artis yang mengadopsi boneka arwah tersebut cenderung memperlakukan bonekanya seperti bayi pada umumnya. Bahkan, tanpa sungkan beberapa artis memamerkan interaksi mereka dengan boneka adopsinya di media sosial. Parahnya, demam adopsi boneka arwah ini malah menjadi trend yang justru diikuti oleh banyak pesohor negeri yang notabene mempunyai banyak penggemar fanatik.
Di tengah kondisi ekonomi negeri yang carut marut, harga minyak meroket, cabe melangit dan banyak wilayah yang tertimpa musibah banjir, tanah longsor dan erupsi gunung yang belum semua mendapatkan penyelesaian, rasanya hal itu menjadi sangat ironis. Entah mengapa, para pesohor yang seharusnya berempati dan peduli pada kondisi masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja, justru memberi contoh hal-hal negatif yang justru nir faidah. Membeli boneka dengan harga fantastis, bukankah akan jauh lebih berkah jika uang tersebut disalurkan ke jalan yang lebih bermanfaat bagi kemanuasiaan. Toh ketenaran dan kesuksesan mereka berkat para netizen Indonesia yang super fanatik juga.
Kita tak bisa menafikan dunia glamour artis memang memunculkan hal-hal yang kadang tak masuk akal. Sebelum trend adopsi boneka arwah, ada trend sewa baju atau tas branded demi gengsi pesohor yang sempat viral. Kadang, kita sebagai masyarakat awam terheran-heran dengan tingkah polah para artis yang serba aneh. Padahal, jika kita runtut ke belakang, para artis sebenarnya adalah masyarakat biasa yang mendapat rezeki terkenal sehingga mudah meraup rupiah dari profesi keartisannnya. Tanpa penggemar, apalah artinya para pesohor itu.
MUngkin sudah waktunya para selebritis memberikan teladan yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai publik figur, tentu apapun yang mereka lakukan akan selalu dianut dan dipuja terlebih para penggemar fanatik mereka. Kekuatan selebritis bahkan kadang melebihi kekuatan para ulama. Buktinya, konser musik selebritis biasanya akan jauh lebih ramai daripada majelis dakwah para pendakwah yang jelas-jelas mengajak ke arah kebaikan. Hendaknya para artis lebih bersuara dengan gaung kebaikan demi kemajuan negeri tempat mereka menangguk rupiah. SYukur-syukur ada lagi organisasi artis seperti PARFI yang dulu sangat efektif menertibkan garis keartisan para anggotanya. Semoga. Sangat miris melihat kelakuan publik figur yang tak jelas jluntrungannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Miris ya, Bun. Trend terkadang menyesatkan. Mana yang harus diutama dan mana yang harus diabaikan sepertinya tidak menjadi bahan pikiran mereka. Yang penting trend saja. Publik figure yang tidak patut ditiru.
betullll sekali bundaku......entah kenapa sedihh rasanya hanya bisa mengelus dada..tak bisa berbuat apa-apa..
Ulasan yang sangat menarik Bun. Rasa nano-nano sangat mendalam dalam diri kita sebagai pendidik melihat hal itu. Sungguh memprihatinkan.