Rusdi El Umar

Rusdi El Umar, adalah guru pengajar IPA di SMPN 1 Masalembu Sumenep Madura. Suka menulis dan membaca serta seabrek aktifitas lainnya. Penyuka olahraga bulu tang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Riyadhus Sholihin Makna Sabar dalam Kehidupan Sosial
Kiai A. Hanif Hasan saat memberikan pengajian kepada alumni Annuqayah

Riyadhus Sholihin Makna Sabar dalam Kehidupan Sosial

Kali ini, pengajian Kitab Riyadhus Sholihin dilaksanakan di Musalla Al-Ikhlas, Jl. Barito Pandian Sumenep Jawa Timur. Pengajian yang diampu oleh Kiai Hanif Hasan ini, sebagaimana biasa dilaksanakan setiap bulan, hari Ahad di pekan pertama. Hari ini, Ahad, 11 Desember 2022, menjelaskan kajian kitab ini terkait dengan sifat dan sikap/karakter sabar.

Kiai Hanif menjelaskan, "Sabar adalah menahan diri terhadap segala ujian atau menahan diri dari hawa nafsu. Kebalikan dari sabar adalah balas dendam." Demikian Kiai Hanif di dalam sebagian penjelasannya menjelaskan. Bahwa sabar termasuk sesuatu yang penting dipahami, karena dengan sikap sabar kita akan dibawa kepada kebahagiaan dan kejayaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Di dalam Al-Quran, sebagaimana dijelaskan di dalam Kitab yang ditulis oleh Imam Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syarfun Nawawi, ada banyak sekali penjelasan terkait sabar. Berikut ini merupakan beberapa (sebagian) ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan keutamaan sabar.

"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200)

"Dan Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)

"...hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Azzumar: 10)

"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS. As-Syura: 43)

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 153)

"Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu." (QS. Muhammad: 31)

Hikmah Sikap Sabar

Seseorang yang beriman, sebagaimana dijelaskan di Al-Quran akan diuji untuk mengetahui tingkat kematangan jiwa dalam berkehidupan sosial maupun penghambaan. Tidak akan dibiarkan seseorang yang beriman kecuali akan diuji oleh Allah swt sebagai bukti kesungguhan iman terhadap mereka. Ada kalanya ujian itu berupa kesengsaraan, tetapi tidak menutup cara Tuhan untuk mengujinya dengan cara yang baik-baik atau nikmat.

Kiai Hanif mengatakan, "Kebanyakan orang akan ingat dan menyebut Tuhan ketika diuji dengan kemudharatan. Akan tetapi, jika diuji dengan nikmat tidak banyak yang menyadari bahwa itu adalah bentuk dari ujian juga." Jadi, ujian yang perlu kewaspadaan ekstra adalah jika diuji dengan kenikmatan. Karena tidak jarang dari kita yang lalai dan alpa jika diuji dengan kenikmatan.

Di banyak kitab klasik dijelaskan terkait dengan hikmah sabar. Di antaranya bahwa sifat sabar akan membawa kepada karakter yang tahan banting. Artinya orang sabar akan lebih baik sikap emusionalnya daripada orang yang tidak sabaran. Jadi sikap sabar ini akan berdampak baik terhadap nilai-nilai emosional seseorang.

Begitu juga, sikap sabar akan memiliki nilai lebih dalam kehidupan masyarakat. Karena dengan sikap tersebut seseorang tidak serta-merta melakukan balas dendam terhadap orang yang melakukan kesalahan. Bahkan dengan sikap sabar tersebut seseorang memberikan maaf dan pengampunan terhadap kesalahan orang lain. Sehingga di dalam hidup bermasyarakat terjalin hubungan yang harmonis dan berkesesuaian.

Sementara itu, sebuah Hadis yang dijelaskan di dalam kitab Riyadhus Sholihin (halaman 22), diriwayatkan dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy'ari bahwa sabar merupakan cahaya (as-shabru dhiya'). Artinya dengan sikap sabar kita memberikan cahaya, penerang ke sekitar kehidupan bahwa dengan sabar akan mencapai tingkat kematangan jiwa. Sabar terhadap berbagai cobaan, seperti rasa taku, rasa lapar, dan kehilangan harta benda, jiwa, buah-buahan, dan lain sebagainya, semuanya itu akan membawa kita ke tingkat maqam yang mulia di sisi Allah swt maupun di kalangan masyarakat kita sendiri.

Jadi, sudah seharusnya kita semua memiliki sikap dan kepribadian sabar. Karena sikap ini bukan saja mulia di sisi Allah swt, tetapi juga berkharisma di tengah-tengah kehidupan. Sabar adalah bagian dari sikap emosional yang harus ditanamkan pada setiap jiwa kaum muslim. Semoga catatan ini memberikan manfaat dan menjadi pengingat kepada kita agar selalu bersikap sabar. Wallahu A'lam!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

11 Dec
Balas



search

New Post