Rusdi Pati

ALumnus IKIP Negeri Semarang jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan saat ini mengajar di SMP Negeri 1 Jaken sejak 1 Juli 2003. Menulis buku: 1. WRITERPRENEUR ME...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU (2)

MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU (2)

2. INDUSTRI PERBUKUAN

Katakanlah: Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). Surat Al-Kahfi: 109

Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Buku merupakan jendela dunia. Dengan membaca buku pembaca bisa membuka cakrawala pengetahuan. Membaca buku menjadikan wawasan seseorang menjadi terbuka. Dari yang tidak mengetahui sesuatu hal hingga bisa mengetahuinya. Buku itu suatu benda yang unik. Tak berarti jika hanya dibiarkan saja sebagai koleksi. Sebaliknya, akan terasa manfaatnya yang besar setelah buku tersebut dibaca. Semakin banyak dan semakin bervariasinya buku yang dibaca, membuat seseorang yang tidak berarti apa-apa bisa menjadi seorang yang berarti. Bahkan orang-orang tersebut dicari karena kejeniusannya.

Berdasarkan definisi, buku adalah kumpulan lembaran kertas yang di dalamnya terdapat kumpulan bab, paragraf, kalimat dan kata. Kumpulan bab, paragraf, kalimat dan kata ini tersusun rapi menjadi sebuah rangkaian cerita yang ujungnya terfokus pada judul buku. Namun, tidak semua kumpulan bab, paragraf, kalimat dan kata bisa disebut buku. Batasan kumpulan hal tersebut disebut buku ialah bab, paragraf , kalimat dan kata tersebut tersusun minimal 30 halaman. Bila kurang dari 30 halaman, belum bisa dikategorikan buku. Ketebalan lembaran itulah yang menjadikan dasar disebut buku. Itu karena ada kumpulan bab, paragraf, kalimat, dan kata yang disebut warta dan buletin. Disebut warta jika berisi tulisan dengan ketebalan 6 halaman dan buletin jika ketebalannya 20-25 halaman.

Buku sebagai jendela menuju ilmu pengetahuan telah memberikan pengaruh terhadap peradaban umat manusia. Banyak ilmu pengetahuan yang didapat dari buku-buku yang ditulis oleh cerdik cendekia. Penyebaran pengetahuan sangat cepat melalui buku karena buku bisa dibawa kemana-mana dan dibaca serta dipelajari kapan saja. Buku juga memiliki keunggulan lain seperti mendokumentasikan kejadian-kejadian masa lalu dan prediksi masa yang akan datang. Dokumentasi dan prediksi tersebut bisa digunakan dan diambil manfaatnya oleh masyarakat.

Buku sekarang bukanlah barang langka. Namun, pada zaman dulu buku adalah barang langka. Hanya orang-orang kaya dan kalangan kerajaan saja yang mampu memilikinya. Bisa membaca buku saja merupakan suatu kebanggaan. Ini dikarenakan mahalnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang tidak mendukung. Dulu budaya menulis tidaklah lebih baik dari budaya lisan. Budaya lisan yang hingga kini masih bertahan seperti halnya mendongeng sangat dominan di kalangan masyarakat. Mereka mengemukakan ide dan pemikirannya secara langsung dan hanya diketahui oleh beberapa orang saja yang mendengar. Itulah salah satu sebab buku menjadi barang mahal dan langka.

Zaman dulu sebelum adanya buku seperti sekarang ini, orang mengabadikan karyanya dalam gambar-gambar seperti di Mesir. Lalu orang-orang Funesia (daerah Palestina sekarang) menemukan abjad yang kemudian dimodifikasi menjadi huruf Latin yang kita kenal sekarang. Sementara di India ada huruf Pallawa, yang di Jawa ada huruf Jawa, di jazirah Arab ada huruf Arab dan di Asia Timur ada tulisan Kanji dan huruf Cina dan masih banyak lainnya.

Orang-orang yang hidup di zaman awal budaya tulis, mereka menulis keinginannya dengan menulis di batu, papirus, lontar, bambu dan juga kulit. Biasanya tulisan itu berisi peraturan-peraturan dan keputusan atas suatu wilayah. Bahkan ayat-ayat AlQuran dulu ditulis di tulang dan kulit sebelum dikumpulkan dan ditulis seperti sekarang ini.

Lama orang berpikir bagaimana agar tulisan itu bisa dibawa dan ringan. Bayangkan saja jika harus membawa batu yang ada tulisannya untuk dipelajari? Pasti berat dan itu melelahkan hingga Tsai Lun, seorang bangsa Cina menemukan kertas. Penemuan kertas ini menjadikan orang lebih mudah menuliskan pikiran, ide dan peraturan negara. Namun, tulisan itu hanya satu saja. Sementara untuk mendapatkan salinannya, orang harus menuliskannya lagi yang mungkin hasilnya akan lain dari aslinya. Orang mulai berpikir agar naskah tersebut bisa dihasilkan salinan yang banyak dan sama persis. Hal inilah yang memicu timbulnya penemuan baru yaitu mesin cetak.

Mesin cetak pun ditemukan. Penemunya seorang Prusia (Jerman sekarang) yang bernama Johannes Guttenberg. Mesin cetaknya masih sederhana. Namun, dengan penemuan ini pencetakan karya menjadi lebih mudah, hasilnya banyak dan sama persis. Dengan demikian, kemudahan penerbitan buku sudah terjadi.

Sekarang ini, percetakan ada di mana-mana. Mutu cetaknya sudah bagus. Mesin fotokopi juga banyak. Banyak penerbitan muncul dimana-mana dan di seantero dunia. Penerbitan buku juga marak bahkan sudah menjadi industri. Buku sekarang bagian dari industri. Buku, jika dulu menjadi kebanggaan sekarang sudah merupakan kebutuhan seperti halnya makan dan minum bagi umat manusia.

Industri perbukuan akan berhubungan dengan penerbitan dan percetakan. Tidaklah mungkin menerbitkan buku jika hanya mencetak saja tanpa mendistribusikannya ke masyarakat. Menurut Hassan Pambudi (1986), menerbitkan buku merupakan rangkaian kegiatan, di mana tiap mata rantainya secara tersendiri tidak dapat disebut sebagai kegiatan menerbitkan. Proses menerbitkan dapat dikatakan lengkap bila suatu naskah karangan sudah ditransformasikan menjadi bentuk buku dan kemudian didistribusikan ke pasar yang memang menjadi tujuannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih sudah berbagi semakin paham dengan dunia penerbitan.

26 Mar
Balas

Oke, ini mau dilanjutkan ke tahap berikutnya.

27 Mar

terimakasih infonya. menulis, menerbitkan dan memasarkan buku memang keterampilan yang berbeda.

26 Mar
Balas

ikuti saja terus sehingga paham dan akhirnya menulis dan menerbitkan buku. Salam literasi.

27 Mar



search

New Post