Pernah baca kisah Jaka Tarub?

Jaka Tarub merupakan legenda cerita rakyat yang diabadikan dalam naskah populer Sastra Jawa Baru, Babad Tanah Jawi.

Setelah dewasa, Jaka Tarub kemudian menjadi pemuka desa bergelar Ki Ageng Tarub, dan bersahabat dengan Brawijaya raja Majapahit.

Di sekolah-sekolah koleksi inipun hampir sulit ditemui. Guru semakin jarang menceritakan. Coba tanya pada anak kita tentang bagaimana kisah Sangkuriang, Malin Kundang, si Pitung, Batu gantung Danau Toba, Timun Emas dan lainnya.

Syukurnya kalau kisah Danau Toba, akan dijejal MediaGuru bersama IPPSU kepada peserta MWC dan Jelajah Literasi Danau Toba akhir Juni nanti.

(Daftar: jelajahdanautoba.mediaguru.id)

Kembali ke kisah Jaka Tarub. Cerita paling menariknya ketika ia berada di suatu telaga dan menemukan 7 bidadari yang turun dari khayangan sedang mandi.

Jaka Tarub pun terpikat dan mengambil selendang salah satu bidadari yang bernama Nawangwulan. Bidadari ini akhirnya berhasil dipersunting karena tidak bisa kembali ke khayangan bersama 6 bidadari lainnya.

Dahulu, telaga dikenal sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian. Sekarang, sulit kita menemukan telaga atau sungai yang bisa difungsikan untuk tempat mandi maupun mencuci. Umumnya sudah tercemar. Jadi, jangan pernah berharap bidadari akan singgah. Manusia saja sudah ogah.

Zaman sekarang mencuci pakaian dilakukan di rumah atau di tempat pencucian (laundry). Efisiensi menjadi alasannya selain sungai yang sudah tak bisa jadi sahabat lagi.

Nah, seperti yang tampak pada foto di atas. Ia bukan Jaka Tarub. Ia juga tak akan menemukan selendang bidadarinya di sana.

Bersabarlah!

Family Laundry, Rabu, 5 Februari 2020