Rusmiyati, M.Pd

Lahir di Blora pada tanggal 10 September. Menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi UNJ, S1 PGSD UMJ, dan S2 Pendidikan IPS di Universitas Indraprasta Jakarta. Mul...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pelajaran Hidup Dari Seorang Tuna Netra #tantanganday22
Pelajaran Hidup Dari Seorang Tuna Netra  

Pelajaran Hidup Dari Seorang Tuna Netra #tantanganday22

Dalam beberapa kesempatan, saya melihat seorang tuna netra sedang berjalan di atas trotoar menjajakan dagangan kerupuknya. Dengan modal tongkat di tangannya, ia menyusuri jalanan berharap ada orang baik yang berkenan membeli barang dagangannya tersebut. Dengan begitu, akan ada sejumlah rupiah yang dapat ia bawa pulang untuk keluarganya. Itulah pelajaran hidup dari seorang tuna netra.

Namun dalam kenyataannya, tidak sedikit tuna netra yang hanya mengandalkan belas kasihan dari orang-orang sekitarnya saja. Dengan duduk di pinggir jalan dan sebuah wadah di hadapannya, ia berusaha mengumpulkan koin-koin receh dari orang-orang yang lewat di depannya. Selain itu, ada juga yang berjalan menyusuri lampu merah, dengan dipandu koleganya, menghampiri kendaraan-kendaraan yang berhenti dengan menengadahkan tangannya mengharap belas kasihan.

Seringkali, kekurangan yang dimiliki oleh seseorang dijadikan alasan untuk meminta belas kasihan. Kekurangan tersebut digunakan sebagai alasan untuk tidak bekerja dan tidak berkarya. Jangankan untuk memberi pelajaran atau inspirasi hidup kepada orang lain, untuk dirinya sendiri saja masih mengharapkan belas kasih dari orang lain.

Sehingga muncul pertanyaan, apakah para tuna netra ini tidak bisa atau tidak mau untuk mandiri? Atau dari masyarakat dan pemerintah sendiri yang memang tidak pernah memberikan kesempatan kepada mereka?

Tidak Menyerah Pada Keterbatasan

Ada cerita tentang keluarga tuna netra. Suami istri tersebut sama-sama tidak bisa melihat. Namun mereka mempunyai anak-anak yang lahir dan hidup secara normal. Tanpa harus berharap belas kasihan kepada orang lain, mereka bisa menghidupi anak-anaknya tanpa harus meminta-minta. Walau hidup dengan keterbatasan, namun mereka bisa mandiri. Kehidupan mereka bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semuanya.

Selain itu, ada juga seorang tuna netra yang berusaha berbagi dengan mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada suatu yayasan. Di sini sangat terlihat bahwa ia tidak hanya memikirikan diri sendiri, tetapi dia juga memikirkan orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dia tidak meminta dari orang lain belas kasihan, tetapi justru ia berusaha agar dapat memberikan kontribusi kepada orang lain.

Tidak Ada Orang Yang Sempurna

Benar sekali, bahwa semua orang memiliki keterbatasannya masing-masing. Namun, bukan berarti kita jadi memiliki alasan bahwa keterbatasan tersebut membuat kita menjadi tidak bertindak dan tidak melakukan apa-apa. Setiap orang di antara kita memiliki keterbatasan yang berbeda satu sam lain. Ada yang berupa keterbatasan fisik, keterbatasan ilmu, banyak juga yang memiliki keterbatasan finansial.

Jika kita menyerah dan pasrah pada keterbatasan, yang membuat kita tidak mau berjuang, itu artinya mental kita begitu lemah. Bahkan banyak di antara kita yang menyerah sebelum berjuang. Misalnya ingin bisnis, ia menyerah karena tidak punya modal, padahal ia sama sekali belum pernah mencari modal. Ada juga beberapa orang dari mereka yang menyerah karena merasa tidak bisa, sementara dia tidak pernah belajar untuk bisa.

Perlu diketahui bahwa orang yang sukses tidak beralasan dengan keterbatasannya. Yang membedakan orang sukses dengan yang tidak adalah, bahwa orang sukses selalu mencari solusi akan katerbatasan yang ia miliki.

Solusi Untuk Setiap Keterbatasan

Sebenarnya, sebuah keterbatasan yang membuat kita tidak bisa melakukan sesuatu hal, terdapat kemampuan lain yang kita miliki untuk bisa mengatasi keterbatasan tersebut. Seorang tuna netra yang tidak bisa melihat, akan memiliki kemampuan lebih pada indra peraba dan memiliki positioning diri yang luar biasa. Ini adalah bukti bahwa ada kemampuan lain dibalik keterbatasan yang kita miliki.

Jadi, jika kita merasa memiliki keterbatasan, pikirkan kemampuan lain yang kita miliki. Jika tidak terpikirkan, cobalah melakukan berbagai hal yang belum pernah dilakukan. Dengan sendirinya, kita akan menemukan bahwa ternyata kita memiliki kemampuan lain yang selama ini terpendam.

Jika ingin berbisnis dan tidak memiliki modal, yakinlah bahwa ada peluang bisnis yang bisa dimulai tanpa harus menggunakan uang diawalnya. Atau jika bisnis tersebut benar-benar membutuhkan modal, kita bisa belajar mencari modal. Bukannya menyerah diam, pasrah dan meminta untuk dimaklumi atau dikasihani.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah, jangan jadikan keterbatasan kita sebagai alasan untuk menyerah. Kita punya kemampuan lain atau ada solusi atas keterbatasan kita. Tetap semangat, sobat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post