"Seorang Wanita pelacur dari bani Israil melihat seekor anjing yang meringkuk di dekat sumur hampi=hampir dia mati karena kehausan. Maka dia melepas Khufnya kemudian dia menciduk air dengannya dan memberi minum anjing itu, maka dia diampuni dosanya atas perbuatannya itu." (HR. Muslim 54 dari Abu Hurairah).

Juga dikisahkan seorang lelaki yang tertimpa rasa haus yang sangat, dalam perjalanannya, kemudian dia turun ke dalam sebuah sumur dan minum darinya, kemudian dia naik kembali tiba-tiba dia dapatkan seekor anjing mengais ngais sambil memakan tanah karena haus. Maka lelaki itu berkata : " apa yang dia alami dalam rasa haus saat ini sama dengan apa yang sama derita sebelum ini" Maka dia pun turun ke dalam sumur dan dia memenhi sepatu khufnya dengan air kemudian dia membawanya dengan menggunakan mulut hingga dia naik ke darat. kemudian dia memberi minum anjing itu. Maka Allah mengujinya dan Allah mengampuni dosanya.

Para sahabat Rasulullah SAW berkata : "wahai Rasulullah, apakah dalam binatang-binatang yang kami pelihara ini ada pahala? Rasulullah menjawab, "Dalam setiap jantung yang basah itu ada pahala." (HR. Bukhari 2363. Muslim :2244, dari Abu Hurairah).

Melihat kejadian tersebut, Syekh Al-Izz bin Abdus salam mengatakan bahwa, memenuhi hajat yang sangat mendesak lebh baik dari pada hajat yang lebih ringan. Memenuhi haus yang sangat, lebih utama dari yang ringan atau yang biasa. Jika hausnya sama maka dilihat pada keduanya. Memberi minum orang yang sedang kehausan jauh lebih baik dari pada memberi minum hewan. Memberi minum para nabi jauh lebih baik dari pada memberi minum kepada para wali atau ulama. Karena nabi lebih utama dan mulia kedudukannya daripada para ulama dan para wali.

Begtulah Allah memberikan kasih sayang-Nya kepada para Makhluknya tanpa kecuali, seerkor anjing.

semoga kita dapat mengambil pelajaran dari alkisah ini. Sehingga kita mempunyai empati dan rasa kasih sayang sesama makhluk.